FKM Unhas Webinar Internasional Bahas Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan
Kegiatan dengan dua topik utama Gizi Remaja dan Kesetaraan Gender, berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan webinar Internasional seri pertama bertema "Perspektif Program dalam Rangka Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)".
Kegiatan dengan dua topik utama Gizi Remaja dan Kesetaraan Gender, berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal YouTube Departemen Gizi Unhas, Sabtu (19/9/2020).
Sebagai keynote speaker, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, dan Deputi Menteri Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin.
Narasumber lain yakni Assoc Prof Faruk Ahmad (Griffith University), Rahayu Indriasari (Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas), Dr Healthy Hidayanty (Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas).
Assoc Prof Becky Batagol (Monash University), Sudirman Nasir (Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Unhas), dan Dr Nurhaedar Jafar (Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas).
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Infrastruktur, Ansariadi menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari perayaan Dies Natalis ke-38 FKM Unhas, dirangkaikan dengan perayaan Dies Natalis ke-15 Program Studi Ilmu Gizi FKM Unhas.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas, Prof dr Muh Nasrum Massi, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Departemen Ilmu Gizi Unhas.
Menurutnya, masalah gizi pada remaja memang harus dikaji tuntas, khususnya remaja putri karena dapat berkontribusi pada kegawatdaruratan masalah kesehatan gizi di masa mendatang.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyampaikan untuk mencapai SDM unggul Indonesia, permasalahan stunting harus dapat diatasi.
“Stunting bukanlah single problem, tetapi masih banyak yang menjadi permasalahan gizi di balik itu, salah satunya kehamilan yang terjadi di usia muda," jelas Hasto.
Lebih lanjut Hasto menambahka, hamil pada usia muda menyebabkan tulang berhenti tumbuh.
Kehamilan pada umur 15 atau 16 tahun menyebabkan kalsium yang seharusnya digunakan untuk pertambahan panjang tulang, justru disalurkan ke janin, sehingga si ibu menjadi pendek (pertumbuhan terhenti) dan anak juga menjadi pendek.
"Olehnya itu periode 1000 HPK sangat penting dan menjadi proriotas utama yang dimulai 270 hari masa kehamilan hingga 730 hari setelah lahir," ucap Hasto.
Sementata Lenny N Rosalin, menyampaikan isu mengenai kesehatan anak, yakni terjadinya kondisi gagal tumbuh kembang.
Dikatakan bahwa peran ASI sangat penting terhadap tumbuh dan kembang anak, sebab balita yang tidak diberikan ASI Ekslusif sejak lahir akan memilki risiko stunting sebesar 4,8 kali, dibandingkan dengan balita yang diberikan ASI eksklusif sejak lahir.
"Peran keluarga juga harus dioptimalkan sebagai pelopor dalam pencegahan stunting melalui pemberian makanan dengan benar, memberi ASI + MPASI secara tepat, meningkatkan imunitas melalui asupan gizi yang baik, serta penerapan pola hidup sehat. Jika anak sakit, maka pihak keluarga harus segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan," jelas Lenny.