Update Corona Maros
6 Pasien Positif Corona di Maros Dinyatakan Sembuh
Menurutnya tingkat kesembuhan covid-19 di kabupaten Maros terus meningkat, dengan prersentase mencapai 90,9%.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Juru Bicara Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, dr Syarifuddin mengatakan berdasarkan update covid -19 di kabupaten Maros, ada 6 orang yang telah dinyatakan sembuh.
Pertama, perempuan berumur 38 tahun, asal Dusun Satu, Desa Patontongang, Kecamatan Mandai.
Kedua, perempuan berumur 23 tahun, asal Lingkungan Padang Sessere, Kelurahan Hasanuddin, Kecamatan Mandai.
Ketiga, laki-laki asal 41 tahun, asal Dusun Cendana, Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili.
Keempat, laki-laki 25 tahun, asal Dusun Tangaparang, Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontoa.
Kelima, perempuan berumur 29 tahun, asal Jl. Dr. Ratulangi, Kelurahan Bajubodoa, Kecamatam Maros Baru.
Keenam, balita berusia 3 tahun, asal Jl. Dr. Ratulangi, Kelurahan Bajubodoa, Kecamatan Maros Baru.
"Ada 6 orang yang dinyatakan sembuh kemarin malam, setelah hasil swabnya dinyatakan negatif," ujar dr Syarifuddin, Kamis (17/9/2020).
Menurutnya tingkat kesembuhan covid-19 di kabupaten Maros terus meningkat, dengan prersentase mencapai 90,9%.
"Angka kesembuhan sudah mencapai 90 persen lebih. Sementara yang terkonfirmasi aktif sebanyak 7,0 persen dan angka 2,1 persen adalah pasien meninggal akibat Covid-19,” jelasnya.
Agar pasien bisa sembuh, selain diberikan perawatan insentif, Tim Gugus juga memberi paket 3 gizi lengkap.
Yaitu suplemen vitamin, susu, jus jambu, untuk menjaga imun pasien tetap terjaga.
"Kami pun tak henti-hentinya memberikan imbauan ke masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan, dan tidak mempercayai hoax terkait Covid-19," harapnya
Sehingga saat ini total pasien yang sembuh sudah sebanyak 478 orang dari 526 kasus Covid-19 yang ada.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang, taat, dan mengikuti edaran dan imbauan pemerintah untuk selalu jaga jarak, tidak berkumpul, memakai masker dan yang paling penting tidak bepergian ke daerah terjangkit.