Bertengger di Posisi Teratas, Bank Sulselbar Raih Predikat Sangat Bagus
Tahun 2020, untuk kedua kalinya Bank milik pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) bertengger di posisi teratas kelompok ini.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Pemerintah Daerah (BPD), Bank Sulselbar kembali bertengger di posisi teratas dengan predikat 'Sangat Bagus' di tahun 2020 versi Info bank.
Tahun 2020, untuk kedua kalinya Bank milik pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) bertengger di posisi teratas kelompok ini.
Capain ini tak lepas dari kerja keras Bank Sulselbar di tahun 2019.
Berdasarkan data yang diterima Tribun Timur, dipimpin Irmayanti Sulthan selaku Plt Direktur Utama (Dirut) Bank Sulselbar ini mengucurkan kredit sebesar Rp 18,42 triliun atau meningkat 15,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 15,79 triliun. Sementara, jika dibandingkan year to date dari Juni 2019 tercatat pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp16,858 triliun ke Juni 2020 Rp 19,011 triliun terdapat kenaikan 12,77 persen atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Peningkatan kredit diimbangi peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 17,23 persen atau menjadi Rp 15,63 triliun di 2019. Lalu, jika dilihat untuk komposisi year to date DPK pada Juni 2019 ke Juni 2020 terdapat kenaikan 0,81 persen atau sekitar 142,824 miliar. Dimana, perolehan Juni 2019 sebesar Rp 18,025 triliun dan pada Juni 2020 sebesar Rp 18.171 triliun
Alhasil, derasnya kredit Bank Sulselbar berimbas positif pada laba. Tahun lalu, membukukan laba Rp 616,69 miliar atau tumbuh 4,26 persen. Periode Juni 2020 perseroan berhasil mencatatkan laba Rp 380,985 miliar.
Sedangkan aset, tumbuh 14,41 persen menjadi 23,54 triliun. Khusus periode Juni 2020 sebesar Rp 25,95 triliun.
Pencapaian ini menunjukkan, di tengah tantangan berat karena pandemi covid-19, tak melunturkan semangat Bank Sulselbar untuk meraih hasil yang optimal.
Plt Dirut Bank Sulselbar Irmayanti Sulthan mengatakan, capaian ini terlepas dari kerja sama tim yang kuat serta masing-masing menjalankan KPI dan target meskipun pandemi sedikit mengurangi produktivitas.
"Pandemi bukan penghalang, karena di internal Bank Sulselbar pun ada satgas khusus sehingga protokol covid-19 dijalankan dengan sangat ketat.
Hanya saja, inovasi terus dilakukan, salah satunya akan launching produk-produk berbasis digital yaitu Ecofarm, dan Gandeng Tangan. Jadi banyak sekali program ke depan untuk mengantisipasi kondisi normal dengan harapan masyarakat terbiasa dengan transaksi digital," katanya pada Tribun Timur, Rabu (16/9/2020).
Menurut Yanti, sebagai upaya meningkatkan kinerja pada situasi sulit, penyaluran kredit tetap dilakukan termasuk relaksasi bagi nasabah terdampak selama memenuhi syarat dan Ketentuan yang ada.
"Di samping itu, Bank Sulselbar juga terus menjalin sinergi dan kolaborasi antar lembaga. Salah satunya, PKS UKM binaab Kejati hampir di semua kota dan kabupaten. Dimana, fokus Bank Sulselbar lebih banyak ke petani dan UMKM sebagai bentuk dukungan terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mempercepat akselerasi kredit produktif dan terus melakukan monitoring hingga pasca panen," bebernya.
Ia berharap, Bank Sulselbar menjadi regional champion. Olehnya itu, sinergi dan kolaborasi merupakan kunci utamanya.
Diketahui, empat bank pemerintah terbaik di kelompoknya setelah Bank Sulselbar yaitu, Bank BPD Bali, Bank Sultra, Bank Jambi dan Bank BPD DIY.