Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSBB Jakarta

Apa Maksud Ridwan Kamil Sebut Rp 300 Triliun Lenyap Gegara Anies Baswedan Umumkan PSBB Jakarta?

Ridwal Kamil sempat menyarankan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lebih berhati-hati saat mengumumkan pembelakuan PSBB kembali.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Ridwal Kamil menyarankan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lebih berhati-hati saat mengumumkan pembelakuan PSBB kembali. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai berlaku, Senin (14/9/2020) hari ini.

Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil sempat menyarankan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lebih berhati-hati saat mengumumkan pembelakuan PSBB kembali.

Pasalnya, pengumuman kebijakan PSBB yang dilakukan Anies Baswedan akan berdampak pada banyak hal, termasuk sektor perekonomian.

Dikutip dari Kompas.com, Ridwan Kamil menerangkan, bursa saham pun turut terdampak pengumuman PSBB total tersebut.

Harga saham gabungan ( IHSG) terperosok.

Kapitalisasi pasar berkurang hingga Rp 277 triliun, usai Anies mengeluarkan pernyataan.

"Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statement (pernyataan)," kata Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

Lalu apa maksud perkataan Ridwan Kamil soal dana Rp 300 triliun yang kabur karena pengumuman PSBB?

Dalam sebuah unggahan di akun Twitter resminya, Ridwan Kamil menjelaskan maksud perkataannya tersebut saat menjawab pertanyaan salah satu warganet seperti dikutip pada Senin (14/9/2020).

Komentar Ridwan Kamil soal PSBB Jakarta
Komentar Ridwan Kamil soal PSBB Jakarta (Twitter)

Menurut dia, angka uang yang kabur sebesar Rp 300 triliun dari Indonesia setelah pengumuman pemberlakukan PSBB itu hanya mengutip dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Itu statemen Ibu Menteri Keuangan yang disampaikan saat rapat. Saya hanya menjawab pertanyaan wartawan terkait hasil rapat koordinasi Kamis kemarin," ucap Ridwan Kamil.

Sebelumnya di kesempatan terpisah, Ridwan Kamil sempat menjelaskan kalau potensi dana yang lari tersebut bisa saja terjadi karena adanya kepanikan pelaku ekonomi.

Kondisi pasar yang fluktuatif saat pandemi virus corona ini diharapkan agar semua pejabat bisa bersikap hati-hati ketika memutuskan sesuatu yang berdampak besar.

"Memang dalam statment Covid ini ditunggu oleh siapapun, baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi. Sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita, agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik. Kalau pun itu berita buruk, dipersiapkan sebuah proses sehingga tidak akan terjadi dinamika," kata Ridwan Kamil.

Anies Baswedan Dipanggil Istana

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved