Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Dihadapan Pemuda Buddhis, Kanwil Kemenag Sulsel Paparkan Pentingnya Wawasan Kebangsaan

Anwar Abubakar dalam pemaparan materinya juga menyebutkan bahwa wawasan kebangsaan juga tak lepas dari falsafah daerah.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SALDY
Pembinaan karakter pemuda Buddhis yang digelar di Travellers Hotel Phinisi Makasar, Sabtu (12/9/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Anwar Abubakar memberikan pemaparan tentang pentingnya kebangsaan dihadapan pemuda Buddhis.

Dihadapan pemuda buddhis, Anwar Abubakar mengingatkan untuk memahami makna wawasan kebangsaan, yang harus diintegrasikan dengan wawasan beragama serta moderasi beragama.

"Cara pandang semua agama itu seperti piramid. Kita berasal dari latar belakang agama yang berbeda-beda tapi tujuannya tetap satu," kata Anwar pada kegiatan Pembinaan Karakter Pemuda Buddhis yang digelar di Travellers Hotel Phinisi Makasar, Sabtu (12/9/2020).

"Oleh karena itu jangan kita menjadikan agama untuk memperlebar jurang perbedaan dan alat pemecah ummat, tapi bagaimana kita saling menghargai dan saling menghormati," tuturnya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bimas Buddha Kanwil Kemenag Sulsel ini diikuti oleh 55 peserta yang merupakan perwakilan organisasi Buddhis se-Kota Makassar.

Anwar Abubakar dalam pemaparan materinya juga menyebutkan bahwa wawasan kebangsaan juga tak lepas dari falsafah daerah.

"Seperti halnya sipakalebbi, adalah salah satu filosofi atau falsafah kearifan lokal Bugis Makassar yang sangat berkaitan dengan pembinaan karakter, yaitu tentang bagaiman kita menghargai dan menghormati orang lain" tuturnya.

Untuk itu, katanya, perlunya mengadopsi kearifan lokal yang mencerminkan sikap saling menghargai agar tidak terjadi pergeseran nilai, pergeseran karakter dan pergeseran etika pada generasi muda Bangsa Indonesia.

"Inilah bedanya anak-anak yang lahir dijaman kolonial dibanding yang lahir dijaman millenial. Anak-anak di jaman dulu itu sangat sopan dan santun," ujarnya.

Sementara itu, panitia acara Pandhit Amanvijaya menginformasikan bahwa kegiatan Pembinaan Karakter Pemuda Buddhis ini adalah kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh Bimas Buddha Kanwil Kemenag Sulsel selama pandemi Covid-19.

"Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai program pembinaan pemuda Buddhis yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wawasan pemuda pada bangsa dan negara Indonesia, meningkatkan karakter pemuda Buddhis yang sesuai dengan Dhamma, dan untuk meningkatkan sadha/keyakinan pemuda Buddhis terhadap ajaran Sang Buddha," katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Saldy

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved