Appi Rahman
Erwin Aksa: Relawan Appi-Rahman Tak Mempan Kampanye Negatif Bosowa-Kalla Group
Bosowa membangun pembangkit listrik di Jeneponto. Begitu juga Kalla Group membangun pembangkit listrik di Poso dan Toraja untuk membantu masyarakat
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Tim Pemenangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman), Erwin Aksa, mengajak seluruh relawannya untuk fokus bekerja dan tidak terpengaruh dengan kampanye negatif yang dilancarkan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
"Jangan terpengaruh dengan semua kampanye negatif kepada kita, Appi-Rahman, tentang Bosowa dan Kalla Group. Semua itu omong kosong," tegas Erwin Aksa saat memberikan arahan kepada relawan Kalla Group di Wisma Kalla, Makassar, Jumat (11/9/2020).
Sebelumnya, Direktur Utama Kalla Group Solihin Kalla mengukuhkan relawan Kalla untuk Appi-Rahman yang mewakili 6.000 karyawan.
Erwin Aksa mengungkapkan, belakangan muncul kampanye negatif yang menyatakan kalau Appi-Rahman menang, Bosowa dan Kalla Group yang akan menguasai ekonomi, menguasai bisnis.
"Omong kosong semua itu. Tidak benar. Kita justru membangun bisnis supaya dinikmati orang lain, dinikmati masyarakat, membuka lapangan kerja bagi anak-anak muda, sarjana-sarjana anak petani, anak pedagang, anak guru, anak pegawai negeri," jelas Erwin Aksa.
Ia menunjuk contoh Bosowa membangun pembangkit listrik di Jeneponto. Begitu juga Kalla Group membangun pembangkit listrik di Poso dan Toraja. Sebelum ada pembangkit Bosowa dan Kalla, kondisi kelistrikan di Makassar dan Sulsel mati-mati terus. "Listrik byar pet gak?" tanya Erwin yang disambut iya byar pet oleh relawan.
Nah, kata Erwin Aksa, apakah Bosowa dan Kalla Group saja yang menikmati sendiri listriknya? Kan tidak. Seluruh masyarakat, semua pengusaha, siapa pun dia.
"Kita ambil risiko, kita berinvestasi, pembangkit jalan listrik dibeli PLN lalu dialirkan ke rumah masyarakat, ke toko, ke kantor pengusaha, hotel-hotel. Termasuk kita juga beli listrik ke PLN sama dengan yang lain," kata Erwin Aksa memaparkan.
Dia menambahkan, contoh lain yang dilakukan Bosowa ialah membangun pabrik semen. Sebelum ada pabrik semen Bosowa, di Sulsel ini selalu terjadi kelangkaan semen. Padahal masyarakat mau membangun rumah, membangun toko, kantor. Pemerintah daerah mau membangun jalan, jembatan, irigasi.
"Tapi biar pemerintah, masyarakat, pengusaha punya uang kalau tidak ada semen, atau ada semen tapi selalu langka saat dibutuhkan, apa yang mau dibangun," ujar Erwin Aksa.
Itulah sebabnya, kata Erwin Aksa, kalau ada yang melempar isu-isu dominasi ekonomi dan bisnis oleh Bosowa dan Kalla, itu semua omong kosong. Orang itu hanya mau memecah belah masyarakat. Bohong, menyesatkannpikiran masyarakat yang tidak tahu masalah.
"Bisnis Bosowa dan Kalla Group itu sudah ada posisinya sendiri. Bahkan cari bisnis di luar Sulsel. Bosowa dan Kalla tidak akan mengambil bisnis yang kecil-kecil. Karena itu ladangnya usaha kecil, menengah. Mereka itulah yang menggetakkan ekonomi di Makassar ini," katanya.
Jadi, kata Erwin Aksa, relawan Kalla Group dan Bosowa jangan terpengaruh. Fokus pada edukasi dan mengajak masyarakat bersama-sama kita mengatasi Covid, memulihkan ekonomi.
"Itulah mengapa kita gelorakan semangat Makassar Bangkit. Bangkit dari keterpurukan, karena masyarakat Makassar sedang terpuruk, ekonomi tidak jalan, hidup susah," ujar Erwin Aksa.(*)