Atlet Voli Aprilia Manganang Putuskan Pensiun di Usia 28 Tahun, Curi Perhatian saat Asian Games 2018
Keputusan pensiun tersebut diumumkan Aprilia Manganang lewat akun instagramnya @manganang92.
TRIBUN-TIMUR.COM- Dunia voli Indonesia kehilangan salah satu pemain terbaiknya.
Atlet voli putri Indonesia, Aprilia Manganang memutuskan pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya.
Keputusan pensiun tersebut diumumkan Aprilia Manganang lewat akun instagramnya @manganang92.
"Shalom. Terimakasih semuanya untuk supportnya selama ini. This is a new chapter for me. Akhirnya, setelah bbrp tahun menimbang2, ini adalah waktu yg tepat untuk saya membuat keputusan ini. Semangat!,"tulis Aprilia pada keterangan video yang ia unggah, Jumat (11/9/2020).
"Pada kesempatan ini saya menyatakan kepada pecinta voli Indonesia, saya Aprilia Manganang resmi mengundurkan diri dari dunia voli. Kenapa saya mengambil keputusan ini karena saya pengen hidup lebih baik, saya pengen meraih kebenaran dalam hati saya, kedamaian. Karena ini keputusan terbaik buat saya,"katanya.
Perempuan berusia 28 tahun tersebut juga menyampaikan terima kasihnya kepada pelatih dan teman-teman yang terus bersamanya.
"Semoga Indonesia di dunia voli tetap maju terus. Semangat, God Bless You,"kata Aprilia mengakhiri videonya.
Curi Perhatian
Nama Aprilia Manganang mulai mencuri perhatian publik pada perhelatan Asian Games 2018 lalu.
Pasalnya atlet kelahiran Tahuna, 27 April 1992 ini mempunyai kemampuan yang selalu bikin terpana.
Selain itu dia juga memiliki postur tubuh yang kekar dan gagah, berbeda jika dibandingan atlet voli putri lainnya.
Bahkan karena posturnya tersebut, Aprilia Manganang sempat dikira lelaki dan mendapat protes saat bermain di SEA Games 2015 lalu.
April merupakan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang resmi bergabung beberapa tahun lalu.
Saat dilantik menjadi Kowad, April berpangkat sebagai Serda (Sersan Dua).
Sebelum menjadi atlet ternama dan juga anggota TNI, Aprilia merupakan gadis kecil yang tangguh dan kerap membantu kedua orangtuanya.
Menyadari bahwa lahir dari keluarga yang kurang berada, Aprilia bersedia membantu orangtuanya berjualan.
Melansir dari Juara.net, April mengatakan bahwa ia saat kecil membantu ibunya berjualan pisang goreng.
"Ketika kecil, saya sudah membantu Mama berjualan pisang goreng di sekitar rumah.
Saya harus berjalan cukup jauh. Supaya dagangan cepat habis, saya menjual dengan harga semurah mungkin, misalnya 5 pisang goreng harganya Rp 1.000," ungkap April.
Perempuan kelahiran 27 April 1992 ini juga menuturkan bahwa hobi olahraganya berawal dari kebiasaannya saat kecil.
"Awalnya suka bermain basket dan voli di sekolah, hingga pernah mengikuti kejuaraan di kampung halaman. Imbalan yang saya dapat mulai dari ucapan terima kasih, mi instan hingga telur rebus," tambahnya.
Sejak kecil berusaha keras, tak disangka bila April kini berhasil menjadi atlet voli andalan bangsa.
Ia juga tergabung dalam Kowad, dan makin membuktikan bahwa selama ini, cacian banyak orang yang menyebut dirinya laki-laki mampu terbantahkan.

Seperti yang kita tahu, Kowad identik dengan feminim dan juga dandanan serta riasan muka.
Hal ini tentu tak mudah bagi April, mengingat ia merupakan gadis tomboy yang jarang sekali berpenampilan feminim.
Bahkan, ia mengatakan bahwa terakhir kali memakai rok saat ia SMA.
"Saya terakhir kali mengenakan rok saat masih SMA.
Bagi saya rok itu keramat. Mungkin saya akan mengenakannya ketika menikah atau kalau Lee Min-ho melamar hahaha," ujar atlet sangar penggemar drama Korea tersebut.
April mengaku kaku karena dalam acara resmi Kowad, ia dituntut cantik dan berdandan sebagaimana mestinya seorang perempuan.
"Pas di foto itu aku kelihatan kaku banget. Kalau anggota Kowad yang cewek kan memang wajib pakai makeup saat acara resmi. Sudah lama sekali tak berdandan seperti itu," ujar April.
"Dulu pernah pakai gaun saat peneguhan sidi (baptis), itu pun sudah lama sekali," kenang April kepada Kompas.com.
Tetapi, pekerjaannya kini mau tak mau menuntut April berpenampilan cantik dan feminin.
"Akan tetapi, namanya juga kerja.
Aku disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti dan harus jalan feminin.
Aku pun sebenarnya enggak mau ngaku kalau itu aku," ujar April yang mengaku malu saat harus berdandan cantik.
Bahkan ia mengatakan bahwa susah tidur saat H-1 sebelum acara pelantikan karena ia tak bisa membayangkan bagaimana saat ia harus pakai rok dan berias wajah.
Ia bahkan mengaku cedera ankle karena pake high heels.
"Bayangkan saja, aku sampai cedera ankle karena pakai sepatu high heels. Kan tahu sendiri, basic aku tuh cowok banget, lalu tiba-tiba harus berpenampilan cantik," tambahnya.
Meski begitu April mengaku harus profesional kerja. Ia juga bersyukur karena resmi menjadi anggota Kowad.
Di pekerjaannya, April bertugas di bagian jasmani karena berbagai prestasinya di bidang olahraga, terutama voli.
Pekerjaannya tersebut ia anggap jaminan masa depan ketika ia harus berhenti dari dunia voli.
"Saya ini kan enggak selamanya bermain voli. Nanti kalau sudah pensiun, setidaknya saya punya pekerjaan tetap. Orangtua juga sudah mewanti-wanti hal ini," tutupnya.
Hari ini, Senin (27/8/2018) Aprilia harus bermain lagi melawan Thailand.
Semoga Serda Aprilia Manganang bisa membawa kemenangan bagi tim bola voli putri dan mempersembahkan emas untuk Indonesia ya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kenalkan Aprilia Manganang, Atlet Voli Putri Andalan Indonesia yang Kekar