Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2 Tahun Prof Andalan Sulsel

Rencana-rencana Besar 2021 Pemprov Sulawesi Selatan; Mulai Stadion, Bandara, Hingga Kapal Roro (6)

2 Tahun Prof Andalan Sulsel: Rencana-rencana Besar 2021 Pemprov Sulawesi Selatan; Mulai Stadion, Bandara, Hingga Kapal Roro

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Wawancara khusus Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman oleh Pemimpin Umum Tribun Timur, Andi Suruji, terkait dengan 2 tahun kepemimpinannya, di halaman Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel, Jumat (4/9/2020) malam. Tayangan wawancara dapat ditonton melalui YouTube dan Facebook Tribun Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DUET Gubernur Sulsel dan Wagub Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman kini memasuki tiga tahun menahkodai Sulsel.

Banyak hal diperbaiki. Program kerja digenjot untuk memberi manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat.

Apa yang sudah dilakukan duet Prof Andalan Sulsel ini selama dua tahun?

Berikut petikan wawancara eksklusif dengan Gubernur dan Wagub Sulsel di halaman Gubernuran bagian terakhir.

Jurnalis senior dan Pemimpin Umum Tribun Timur Makassar, Andi Suruji, dialog dengan pasangan ini hampir 90 menit.

Saya ingin bertanya ke Pak Wagub, apa sih sebenarnya dikatakan Sulsel Bersih Melayani?

Wagub: Kita pertama kali lihat saat terpilih adalah masih ada transaksi tunai di bawah 10 jutaan. Saat ini sudah kita mulai transaksi non tunai.

Jadi mau tidak mau sistemnya adalah digital.

Yang kedua kita awal-awal bahwa APH mendampingi kami dalam prospek pencegahan.

Korga telah mendampingi kita selama dua tahun di masa jabatan. Mereka melakukan penetrasi dari yang terendah. Hasilnya lumayan memuaskan.

Alhamdulillah sebelum masa pandemi sudah ada proyek yang jalan sehingga kita lebih cepat.

Ketika datang Korga semua pendapatan mulai disisir semua, kita sama-sama turun kita buka sistem penganggaran kami. Bahkan Korga bisa mengakses untuk melihat format penganggran kita.

Dulu sebelum kita masuk ada sekiar 6000-an program, sekarag kita press jadi 2000 an dan kita target 453 saja program kegiatan.

Artinya dengan begitu banyaknya kegiatan ada pintu dan cela untuk terjadinya kesalahan. Dengan sedikitnya pintu maka mudah dikontrol dan mempres ini secara tidak langsung menekan kesalahan, memudahkan pengawasan dan dan efektif dan efisien dalam penganggaran.

Dulu sebelum kita masuk untuk infrastruktur saja sudah Rp 200 miliar.

Kita sekarang sudah di atas Rp 1 triliun.

Kita juga melakukan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat dimana sudah ada Baruga Sulsel.

Upaya ini untuk Sulsel Bersih Melayani.

Sejauhmana program itu terkait dengan efisiensi penggunaan anggaran?

Wagub: Ada sekali pak. Karena dulu ada pembangunan jalan 0,1 KM tapi sekarang sudah tidak ada.

Karena sekarang pembangunan jalan bisa sampai 30 Kilo. 

Dulu Rp 30 miliar saja anggaran bantuan keuangan untuk daerah sebanyak 15 kabupaten. Sekarang kita 900 miliar dalam dua tahun pemerintahaan kami terakhir ke daerah.

Kita sudah bisa melebarkan sayap bahwa banyak infrastruktur bergerak sehingga banyak kegiatan ekonomi bergerak.

Program-program utama tahun 2021 pak?

Gubernur: Dampak dari Pandemi Covid-19 ini ada sekitar 15 ribu warga yang dirumahkan termasuk yang di PHK.
Ini tentu menjadi PR kita bagaimana saudara-saudara kita bisa kerja kembali.

Sehingga beberapa program proritas kita lakukan kedepan di antaranya program infrastruktur yang dilanjutkan, kita berharap proses tender bisa berjalan di Desember 2020.

Terutama yang non formal saudara-saudara kita yang tukang dan buruh bangunan agar mereka bisa nyambung hidupnya.

Kami di provinsi betul-betul bagaimana membangun sistem.

Jadi pelelangan itu tidak akan dilakukan sebelum dilakukan review dari Inspektorat.

Jadi kita akan cek apakah harganya wajar dan itu sudah terdeteksi disitu. Jadi saya kita itu upaya upaya yang kita lakukan dalam rangka pencegahan.

Berikutnya kami berharap bandara-bandara yang kita miliki saat ini termasuk yang di Bone dan beberapa daerah. Di Luwu Timur misalnya yang masih dikelola Vale, kita sudah lakukan pendekatan agar Vale bisa serahkan ke pemerintah Provinsi sehingga betul-betul pesawat reguler bisa.

Di Pinrang juga dulu di Zaman Jepang ada bandara di sana.

Kami sudah bicara dengan menteri perhubungan, Kami ingin gunakan ATR 72 untuk melayani 24 kabupaten kota yang ada.

Kalau ini bisa kita wujudkan, seluruh kabupaten kota tinggal menyiapkan menu-menu investasi.

Mungkin ada di bidang pariwisata, mineral, pertanian , perikanan dan kita bisa tumbuh bersama. Yang lain saya kira yang tidak kalah pentingnya adalah beberapa proyek strategis seperti kereta. Ini adalah warisan dari pemimpin sebelumnya, ini menjadi tanggung jawab kami harus selesai. Jujur saja satu kendala kereta ini yakni lahan karena memang kalau saya melihat memang lahan ini salah satu pemicu keterlambatan penyelesaian.

Selanjutnya Masjid 99 Kubah, ini juga tentu tanggung jawab kami untuk menyelesaikan, tapi sebelum tanggung jawab kami untuk menyelesaikan kita butuh audit forensik, kalau sudah itu baru kita lanjutkan.

Yang ketiga adalah stadion Barombong yang juga ada hal yang perlu kita clearkan. Yaitu soal lahan, karena lahan itu masih milik GMTD dan kami sudah berkomunikasi, insya Allah diserahkan segera.

Yang lebih penting lagi adalah Stadion Mattoanging. Itu akan kita selesaikan di akhir 2021 dan sudah bisa dimanfaatkan dan paling lambat awal 2022.

Nah, yang lain tentu kita berharap saudara-saudara kita yang dipulau, ini dermaga dan sistem transportasi laut kita sudah koordinasi dengan kementerian perhubungan, sekarang kita lagi bangun Kapal Ro-Ro yang menghubungkan pulau-pulau kuta.

Tahun ini insya Allah November Kapal Ro-Ro 200 itu sudah beroperasi tujuan Bira-Selayar. November juga Insya Allah akan selesai Kapal Ro-Ro untuk menghubungkan Danau Matano.

Saya ingin sampaikan juga Insya Allah tahun 2021, penyebrangan Bira akan kita bangun terminal pelabuhan penyebrangan modern. Konsepnya akan seperti penyebrangan Batam ke Singapura. Jadi disitu include terminal, restoran dan sebagainya. Sehingga penumpang di kapal tidak usah keluar berpanas-panasan. Ini konsep yang sudah kita buat.

Saya yakin Insya Allah 2021 saya dan pak wagub akan mewujudkan beberapa mimpi-mimpi masyarakat kita. Tapi yakinlah bahwa kami selalu menempatkan diri sebagai wakil pemerintah pusat yang tugasnya adalah mensupport daerah.

Seperti yang disapaikan pak Wagub, bantuan keuangan saya kira itu sangat membantu pemerintah daerah karena banyak jalan-jalan daerah yang sangat sulit diselesaikan karena kemampuan APBD.

Seperti Bone misalkan, Bone dengan APBD yang ada tentu tidak cukup untuk menyelesaikan berbagai infrastruktur yang ada. Sehingga kita terus press dari 6000 ke 2000 program sekarang kita menuju ke 400 program.

Saya yakin kalau sudah 400 program, bantuan ke daerah itu semakin besar. Nah ini bantuan daerah juga kita tidak hanya memberikan uang tapi kita juga join program. Jadi kita lihat langsung bahwa ini sesuatu yang harus diperbaiki.

Kita berikan bantuan kepada daerah yang sudah siap. Saya yakini dengan kolaborasi yang kita bangun saat ini, ini akan menjadi percepatan pembangunan di Sulsel. Saya yakin itu!.

Menurut Bapak apa yang seharusnya terselesaikan tapi belum terselesaikan? Dan itu kenapa?

Gubernur: Kalau saya sih melihat yang paling utama bagi kita adalah pembangunan yang berkeadilan.

Selama ini fokus anggaran kita di darat. Kita lupa bahwa kita memiliki 330 pulau yang tentu masyarakat pulau sangat berharap.

Listrik, air bersih, pendidikan, kesehatan, jika ini kita tidak memberikan solusi ini bahaya. Ini yang coba kita dorong.

Kami sedang merancang asrama untuk anak-anak pulau. Kita siapkan asrama karena mereka yang di pulau mau ke kota untuk bersekolah tapi kemampuan biaya dan saat itu pemerintah harus hadir.

Berapa persen masyarakat kita yang ada di pulau?

Gubernur: Besar, di Kodingareng saja ada 4 ribu.

Di sana syukurlah ada SD SMP dan SMA. Tapi ada penduduk yang sekitar 300 dan 400 KK saya kira itu yang penting.

Kami juga kemarin baru meletakkan batu pertama asrama putri di Jogja. Jadi tahun depan kita sudah membenahi semua asrama kita yang ada di pulau Jawa.

Wagub: Kita juga soal keadilan sosial dalam pembangunan. Dengan segala kemampuan kita mulai menyisir semua. Kita sadari bahwa masih banyak yang belum bisa kita jangkau.

Yang kedua misalnya Toraja yang selama ini mereka mungkin merasa anak tiri di Sulsel, tapi sekarang alhamdulillah kita mendorong bagaimana dia terdepan dalam pembangunan dan membuktikan termasuk Luwu Raya bahwa pembangunan itu melihat dengan asas keadilan.

Pak Nurdin puas memimpin Sulsel dalam dua tahun?

Gubernur: Itukan relatif soal kepuasan.

Tapi yang ada di benak saya bahwa kami masih perlu kerja keras dalam menghadapi berbagai harapan-harapan masyarakat yang belum terwujud. Karena sangat berbeda di waktu kami menjadi bupati dan setelah menjadi gubernur.

Karena provinsi ini tentang bagaimana membangun sinergitas dengan daerah. Makanya saya ingatkan dengan teman-teman saya di provinsi bahwa jangan kita melanjutkan kebiasaan kita membuat perencanaan dibelakang meja.

Jadi kalau Anda mau mendapat anggaran datanglah ke kabupaten melihat apa yang harus kita support. Kita merecanakan sesuai kebutuhan kita.

Yang kedua kami punya akses ke pemerintah pusat untuk bicara mengenai tambahan anggaran, tambahan program, apalagi program kualitas kita.

Closing statement kita adalah Sulsel ini adalah salah satu penyangga pangan nasional tapi saya ingin mengatakan secara jujur bahwa PR kita adalah bagaimana kesejahteraan kita dorong di sektor pertanian. Selanjutnya sebagai negara kepulauan bagaimana kesejahteraan kita dorong di daerah pesisir dan di pulau-pulau dan ini yang harus kita dorong.(tribun-timur.com/nurfajriani)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved