Putus Akibat Diterjang Banjir 2019, Jembatan Gantung di Desa Lekopancing Maros Kini Bisa Digunakan

TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE  - Setelah diterjang banjir pada Januari 2019 lalu, kini jembatan gantung di Dusun Palagai, Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, sudah bisa digunakan kembali.

Jembatan ini diresmikan langsung oleh Bupati Maros Hatta Rahman, Selasa (8/9/2020).

Hatta Rahman mengatakan, jembatan ini tingginya dinaikkan 2 meter, agar tidak lagi mudah terkena banjir.

"Jadi memang kondisi jembatan ini rendah sehingga mudah diterjang banjir. Makanya kita naikkan 2 meter," ujarnya

Jembatan dengan panjang kurang lebih 86 meter ini, sudah diperkuat.

Dimana sebelumnya, jembatan hanya terbuat dari kayu, dan sekarang sudah menggunakan plat besi dengan tali seling, dengan menggunakan anggaran perubahan 2020 sebesar Rp1,4 Miliar.

Pembangunan jembatan ini sudah dianggarkan sebelumnya, namun karena pandemi covid pembangunannya ditunda.

"Makanya baru kita bangun, kemudian baru rampung dan kita resmikan hari ini," jelasnya

Hatta berharap, jembatan ini bisa dimanafaatkan dengan baik oleh warga sekitar.

Dia juga nengatakan, selain di Desa Lekopancing ada sekitar 9  jembatan lain yang telah dibangun setelah diterjang banjir besar Januari lalu.

"Totalnya sekitar 10 jembatan yang sempat diterjang banjir tahun 2019 lalu. Itu kita perbaiki, ada yang dijadikan permanen," sebutnya.

Sementara itu Kepala Desa Lekopancing, Kaluddin mengakui jika warganya sudah setahun tidak bisa mengakses jembatan ini.

"Tahun 2019 lalu ini kena banjir. Alhamdulillah tahun ini sudah bisa dimanfaatkan kembali," katanya

Dia mengatakan, jembatan ini menghubungkan antara Dusun Palagai dan Dusun Baku, dengan jumlah penduduk 838 KK.

"Warga sangat membutuhkan jembatan ini karena ini memghubungkan dua dusun, yakni Dusun Palagai dan Dusun Baku. Kalau mereka mau ke pasar atau Puskesmas itu harus mutar melintasi jalan sekitar 4 kilometer. Dengan jembatan ini jaraknya hanya sekitar 100 meter saja," terangnya