Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Niat Kabur dari Kekejaman Diktator Kim Jong Un,Pembelot Korea Utara Malah Diperkosa Geng Sadis China

Sungguh malang nasib wanita pembelot Korea Utara ini. Niat hati mau hidup bebas dan kabur dari kekejaman diktator Kim Jong Un, dirinya malah jadi ko

Editor: Rasni
Tribunnews
Yeonmi Park dan Kim Jong Un 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh malang nasib wanita pembelot Korea Utara ini. 

Niat hati mau hidup bebas dan kabur dari kekejaman diktator Kim Jong Un, dirinya malah jadi korban pemerkosaan di China

Selanjutnya dirinya dijadikan pelacur oleh geng sadis China

Hal mengerikan ini dialami Yeonmi Park. 

Cek kisahnya di sini:

Kemiskinan dan kekejaman pemerintah. 2 hal ini yang membuat banyak rakyat Korea Utara memilih kabur dan menjadi pembelot.

Seorang pembelot Korea Utara (Korut) menceritakan pengalamannya kabur dari negeri yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu.

Hubungan Tak Harmonis, Zidane Segera Tendang Gareth Bale dari Real Madrid

Dilansir Sosok.ID dari Daily Mail, wanita 26 tahun bernama Yeonmi Park itu mengaku melarikan diri bersama sang ibu.

Sebab, ia sudah tak sanggup terus-terusan hidup diambang kelaparan dan kemiskinan.

Karena itu lah, saat berusia 13 tahun, ia dan ibunya melarikan diri ke China dengan melewati Sungai Yalu yang membeku.

Menurutnya, hanya ada sedikit pembelot yang memilih melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) ke Korea Selatan.

Kebanyakan, para pembelot Korut melarikan diri dari Korea Utara melalui China.

Namun, kenyataan pahit telah menanti Park dan sang ibu usai lolos dari Korea Utara.

Sebab, sesampainya di China ia justru 'dijual' ke pedagang manusia seharga 260 dolar (sekitar Rp 3,8 juta) oleh seorang ia sebut sebagai penculik.

Dia dan ibunya juga diperkosa oleh orang yang menculiknya itu.

Sosok Ince Langke, Anggota DPRD Sulsel yang Meninggal Mendadak, Sempat Pingsan saat Rapat Banggar

MotoGP 2020 - Marc Marquez Terancam Absen Satu Musim Penuh

Hilang Sejak Pekan Lalu, Warga Desa Bone Lemo Luwu Belum Ditemukan

Park mengatakan bahwa di China ada sebuah geng yang biasa menjual para pembelot Korut yang kabur ke Tiongkok.

Menurutnya, hal itu berhubungan dengan kurangnya wanita sebagai akibat kebijakan satu anak di Negeri Tirai Bambu.

Beberapa wanita bekerja sebagai pelacur sehingga mereka dapat menghasilkan uang untuk dikirim pulang, katanya.

Sementara rumah pelacuran di Shanghai dan Beijing diduga sengaja menahan para pekerjanya.

Innalillah, Legislator DPRD Sulsel Ince Langke Meninggal Dunia, Pingsan Saat Rapat Banggar

Setelah hampir dua tahun terbelenggu bersama penculiknya, Park dan ibunya mempertaruhkan nyawa untuk melarikan diri ke Mongolia.

Keduanya kabur dengan menyeberangi Gurun Gobi yang membeku.

Park kemudian pindah ke Seoul, Korea Selatan sebelum akhirnya pindah lagi ke New York dan Chicago, Amerika Serikat.

Namun, hidupnya tetap tak tenang karena ia mendengar kabar bahwa kerabatnya yang berada di Korea Utara telah menghilang.

Dia khawatir mereka akan dieksekusi atau dikirim ke kamp penjara di Korea Utara.

Sebab, menurut Human Rights Watch, para tahanan politik di tempat itu harus menghadapi 'penyiksaan, kekerasan seksual, kerja paksa, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya'.

Mereka juga menjadi sasaran 'kerja paksa yang membahayakan nyawa karena dihadapkan dalam kondisi yang berbahaya'.

"Terkadang mereka dipaksa bekerja saat musim dingin tanpa diberi pakaian yang layak," kata kelompok tersebut.

Respon Memphis Depay Saat Tahu Dirinya Jadi Buruan Barcelona

Jokowi Longgarkan Iuran JHT BPJS Ketenagakerjaan hingga BLT Tahap II BP Jamsostek Cair, Cek Rekening

Warga Korea Utara dapat dikirim ke kamp penjara bila ketahuan berusaha membelot ke Korea Selatan atau pergi ke China untuk tinggal dam bekerja.

Para pembelot adalah sumber ketegangan antara dua negara Korea dan dianggap sebagai 'sampah masyarakat' oleh media resmi Korut.

Beberapa pembelot diketahui mengeirim selebaran propaganda ke seluruh DMZ, membuat marah Korut yang kemudian mengancam akan membalas dengan tindakan militer.

Pada bulan Juni 2020 lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung dua negara Korea.

Hal itu dimaksudkan untuk membina hubungan yang lebih baik antara kedua negara setelah menyuarakan kemarahan tentang aktivitas para pembelot.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Keluar Lubang Buaya Malah Masuk ke Kandang Macan, Susah Payah Pertaruhkan Nyawa Demi Kabur dari Korea Utara Gegara Masalah Kelaparan, Hidup Pembelot Korut Ini Justru Makin Menderita Usai Dijual ke Tempat Pelacuran.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved