Fakta Sirkuit Mandalika Jadi Tempat Balapan MotoGP, Masih Ada Masalah soal Pembebasan Lahan
Pembangunan Sirkuit Mandalika yang memiliki panjang 4,31 kilometer dan 17 tikungan ini akan selesai pada pertengahan tahun depan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
"Kami Oktober ini sudah memulai pembentukan jalan. Ada beberapa terowongan yang saya buat karena harus disambung-sambung. Nanti 2020 sudah lebih rapi," tutur Abdulbar.
"Kita punya waktu dua tahun dan semua berharap bisa selesai tepat waktu agar bisa menyelenggarakan balapan pada 2021," tuturnya memungkasi.
4. Diharapkan Akan Mempercepat Pemulihan Lombok
Ada beberapa alasan untuk pemilihan wilayah Mandalika ini.
Eksotik areanya sangat menarik minat wisatawan terutama para wisman (turis asing).
Selain itu, pengembangan infrastruktur pariwisata dengan penguatan sport tourism akan mempercepat pemulihan Lombok dari trauma musibah gempa yang menimpa pada tahun lalu.
"Pak Menteri kami perlu suport dan promosi yang kuat, kalau kita mau Maret 2021 MotoGP bisa di Indonesia."
"Investor sudah siap membangun Mandalika, dengan hadirnya spot turism akan memepercepat recovery Lombok," ujar Abdulbar Mansoer dilansir dari Bolasport.
Digelarnya MotoGP di Mandalika diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi Indonesia, terutama NTB.
5. Klaim warga
Setidaknya ada 11 warga yang masih mempertahankan diri di lahan HPL sirkuit MotoGP karena merasa tidak pernah mendapat bayaran.
Salah seorang warga yang mengaku memiliki lahan di area itu, Jinalim mengaku tak pernah menjual lahannya seluas 20 are kepada ITDC.
Ia menjelaskan, bapaknya meninggalkan warisan tanah seluas 60 are untuk enam anaknya. Ia mendapatkan 20 are tanah.
Menurutnya, ITDC mengklaim tanah milik Jinalim telah dibeli. Tanah itu dibeli dari saudara kandung Jinalim.
“Kalau pengakuan ITDC ada seseorang yang telah melepaskan hak, atas tanah itu yang dibayar semua 60 are katanya namanya Gebuh.