Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Beri Motivasi Maba Unhas, Wagub: Dibutuhkan Generasi Hebat Bermoral

Penerimaan mahasiswa baru berlangsung selama empat hari, mulai (7-10/9/2020) yang dilakukan secara virtual.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman
Ist
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Wagub Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2020 Universitas Hasanuddin, Senin (7/9/2020) yang berlangsung selama empat hari, mulai (7-10/9/2020) yang dilakukan secara virtual. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri penerimaan mahasiswa baru Tahun 2020 Universitas Hasanuddin, Senin (7/9/2020).

Penerimaan mahasiswa baru berlangsung selama empat hari, mulai (7-10/9/2020) yang dilakukan secara virtual.

Acara penerimaan mahasiswa baru dikemas dalam bentuk Pembinaan dan Pengembangan Karakter Mahasiswa Baru (P2KMB) Universitas Hasanuddin 2020.

Wagub Andi Sudirman hadir sebagai narasumber sekaligus memberikan motivasi kepada mahasiswa baru.

Mengangkat tema 'Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental: Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu'.

"Selamat kepada mahasiswa baru Universitas Hasanuddin," ujarnya via rilis Humas Pemprov, Senin (7/9/2020) sore.

Menurutnya, mahasiswa ini menjadi orang-orang terpilih dari sekian banyak yang mendaftar untuk menuntut ilmu di kampus merah itu.

"Kalian menjadi pengembang amanah, harus bertanggung jawab dan membuktikan bahwa kalian semua adalah yang terbaik untuk menjadi mahasiswa di Universitas Hasanuddin. Teruslah bertanggung jawab, belajar, menuntut ilmu dan yakinkan bahwa diri anda adalah orang-orang terbaik," katanya.

Alumni Fakultas Teknik Unhas itu menilau, dibutuhkan generasi berikut yang menjadi pemimpin hebat dengan memiliki moral kepemimpinan.

"Saat ini kita tidak kekurangan orang-orang cerdas, pintar, hebat, yang memiliki potensi untuk memimpin. Tapi kita membutuhkan bagaiman moral kepemimpinan dengan karakter, akhlak dan mental dipadu," ujarnya.

Baginya, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Terlebih saat diperhadapkan tiga persoalan mulai dari harta, tahta dan wanita.

Ini akan melatih nilai integritas, nilai isi, dan sosial kontrol yang dimiliki mahasiswa agar tetap tumbuh dalam hati.

"Ketika keluar menjadi pejabat, maka tidak ada perubahan dan tetap teguh terhadap integritas, moral kepemimpinan dan tidak terpengaruh banyaknya harta dan jabatan. Semua perilaku bisa profesional dan tetap diandalkan," katanya.

Alumni Teknik Mesin Unhas ini menyebutkan, bahwa dibutuhkan fungsi-fungsi mahasiswa. Diantaranya, sebagai sosial kontrol, sebagai agen perubahan dan menjadi penerus bangsa.

Mahasiswa, kata dia, diharapkan bisa menjadi generasi yang bisa menciptakan inovasi yang memudahkan orang banyak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved