Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak TK Berdarah-darah Saat Pulang, Guru Berdalih Jatuh di Tangga, Saat Diputar di CCTV Ini Terjadi?

Awalnya orang tuanya mengira anaknya berbohong tetapi setelah menyaksikan tayangan di CCTV dia percaya dengan penjelasan putranya.

Editor: Arif Fuddin Usman
eva.vn
Melalui rekaman CCTV orang tua murid mengetahui perlakukan gurunya terhadap muridnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang Anak TK Berdarah-darah Saat Pulang dari sekolahnya.

Sang guru perempuan berdalih anak tersebut jatuh di tangga. Saat diputar di CCTV ternyata Ini Terjadi?

 Tak Berhenti Ferdinand Sinaga, Firza Andika, dan Osas Saha, Total 15 Pemain PSM Ditawar Klub Liga 2

 Kaya Mendadak, Penduduk Kota Ini Ketiban Rezeki dari Langit, Batu Unik Senilai Rp300 Juta Berjatuhan

Sekolah bisa dikatakan sebagai tempat paling aman untuk menitipkan anak-anak.

Namun justru kejadian tak terduga dialami oleh seorang ibu.

Pasalnya sang ibu mendapati apa yang dilakukan oleh sang guru pada anaknya di sebuah sekolah taman kanak-kanak.

Melansir Eva.vn Rabu (2/9/20) insiden itu terjadi di daerah Fengshan, Kota Kaohsiung, Taiwan oleh seorang ibu bernama Li.

Ilustrasi anak TK naik mobil dikawal oleh petugas Damkar.
Ilustrasi anak TK naik mobil dikawal oleh petugas Damkar. (HANDOVER)

Li memiliki anak yang masih berusia 3 tahun, dan masih sering dititipkan di sekolah taman kanak-kanak.

Awalnya dia mengira taman kanak-kanak adalah tepat teraman untuk menitipkan anaknya.

namun semuanya berubah setelah dia melihat perlakuan sang guru.

Sekitar jam 11 siang, pada 21 Agustus, Li mengakses kamera cctv melalui ponselnya karena ingin melihat aktivitas anaknya.

 Dikenal Diktator, Saddam Hussein Kecil Suka Berkelahi, 16 Tahun Kepala Geng, Turut Kudeta Pemerintah

 Kiwil Ogah Jenguk Eks Istri Muda, Meggy Wulandari Masuk Rumah Sakit, Alasan Dilarang & Eksploitasi

Pada saat itu, Li melihat putranya di kelas sedang menangis sendirian.

Pada waktu itu dia juga melihat ada 3 guru, di kelas pada saat itu tetapi semuanya terlihat mengabaikan dan tidak ada yang menghibur anaknya.

Kemudian 15 menit kemudian, seorang guru perempuan mengajak anak laki-laki untuk makan.

Ilustrasi anak-anak TK tengah menanam bunga
Ilustrasi anak-anak TK tengah menanam bunga (Kementan RI)

Li awalnya masih melihat aktivitas normal, karena dia pikir mungkin terlalu banyak murid tentu sulit bagi guru untuk menangani semuanya.

Sementara itu juga menurutnya normal bagi anak-anak menangis terutama saat jauh dari orang tuannya.

Namun setelah dipantau lebih lanjut, Li terkejut  syok mengetahui ulah seorang guru perempuan. 

 Siap-siap Liga 1 2020, PSM Bawa Gawang Portable ke Stadion Kalegowa, Liga 1 Dapat Lampu Hijau Polisi

 Sisi Positif Pandemi Corona, Perang 17 Tahun di Negara Ini Berhenti, Sebabkan Ribuan Warga Kelaparan

Selama istirahat dia melihat seorang guru perempuan, mencengekeram kerah putranya, menariknya ke sudut ruangan.

Kemudian dia menjambak dan mencubit mulutnya dan memukuli bocah itu berulang kali.

Pada akhirnya, guru itu juga mendorong bocah itu ke samping, membuat bocah itu ketakutan dan kesakitan memegangi wajahnya dan menangis.

Terlalu syok dengan pemandangan itu, Li segera pergi bersama suaminya ke taman kanak-kanak itu.

Sampai di sana pasangan itu semakin syok menyaksikan pipi putranya merah, dan sudut mulutnya terlihat berdarah.

Saat ditanya, guru perempuannya berdalih bahwa anak tersebut terjatuh saat main di perosotan.

Sebenarnya, Li sudah mengetahui kejadian itu beberapa hari sebelumnya.

 Begini Alasan TNI AU Pindah Alutsista Pesawat Tempur dari Amerika Serikat ke Rusia? Jawabannya Keren

 3 Presiden Indonesia dari Soeharto, SBY, dan Jokowi, Ternyata Sama-sama Gunakan Ajudan Lakukan Ini?

Ketika anaknya pulang dalam kondisi berdarah mengatakan dia dipukuli gurunya.

Awalnya orang tuanya mengira anaknya berbohong tetapi setelah menyaksikan tayangan di CCTV dia percaya dengan penjelasan putranya.

Li terang-terangan mengungkap kejahatan gurunya, dan bahkan melaporkannya ke perwakilan taman kanak-kanak itu tidak mengetahui kekerasan itu.

Sekolah kemudian membuat janji dan menjelaskannya pada Li hingga 24 Agustus, Departemen Pendidikan juga menerima keluhan pelecehan anak.

Badan tersebut juga meminta bukti yang dimiliki Li untuk diteliti lebih lanjut.

Setelah itu, mereka akan melakukan tindakan untuk melaporkannya ke Divisi Sosial dan sesuai dengan Kode Hak Anak.

Sementara itu guru yang bertugas diberhentikan sementara namun belum diberikan hukuman yang spesifik. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan Judul "Anaknya Ditinggalkan di Sekolah TK, Dikira Aman-aman Saja Sang Ibu Syok Bukan Main Setelah Lihat CCTV Tahu Gurunya Malakukan Hal Tak Terduga Ini Pada Murid-Muridnya"

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved