Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pandemi Corona

Sisi Positif Pandemi Corona, Perang 17 Tahun di Negara Ini Berhenti, Sebabkan Ribuan Warga Kelaparan

Perang selama 17 Tahun di negara tersebut berhenti, padahal sebelumnya sebabkan ratusan ribu warga kelaparan

Editor: Arif Fuddin Usman
Tom Stoddart
Kondisi kelaparan di negara Afrika akibat perang bersaudara berkepanjangan. 

Namun, dua gerakan pemberontak menolak sebagian dari kesepakatan tersebut.

Mereka adalah faksi Gerakan Liberal Sudan yang dipimpin oleh Abdul Wahid al-Nur.

Dan sayap dari Gerakan Liberal Warga Sudan Utara (SPLM-N) yang dikepalai oleh Abdelaziz al-Hilu.

Isi kesepakatan

Kesepakatan final mengulas isu terkait keamanan, kepemilikan lahan, pengadilan transisi, pembagian kekuasaan.

Dan pemulangan orang-orang yang pergi dari kampung halaman mereka akibat perang.

Kesepakatan itu juga menyediakan pembongkaran pasukan pemberontak dan masuknya prajurit mereka ke tentara nasional.

Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan beberapa menteri lain terbang ke Juba pada Minggu kemarin.

Mereka datang untuk bertemu Presiden Sudan Selatan Salva Kiir.

Hamdok mengatakan perjanjian itu jauh lebih lama dari yang diharapkan sejak September 2019 lalu.

"Pada deklarasi Juba September kemarin, semua orang mengharapkan perdamaian ditandatangani dalam dua atau tiga bulan,

"Tapi...kami sadar jika banyak hal rumit menyertainya," ujar Hamdok.

"Meski begitu, kami bisa mencapai kinerja yang bagus, dan itu adalah dimulainya perdamaian di Sudan."

Pasukan pemberontak awalnya terbentuk melawan apa yang mereka sebut marginalisasi ekonomi dan politik oleh pemerintah di Khartoum.

Sebagian besar dari mereka adalah minoritas non-Arab yang lama geram terhadap dominasi Arab di penerus pemerintahan di Khartoum, termasuk Omar al-Bashir.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved