Prodi PBSI UNM Raih Akreditasi A Setelah 59 Tahun Menanti
Ketua Prodi PBSI, Dr Usman mengatakan, raihan ini merupakan pencapain tertinggi bagi prodi yang mereka
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Negeri Makassar akhirnya meraih akreditasi peringkat A dengan nilai 370.
Peringkat tersebut akan berlaku hingga 2025 mendatang.
Hal ini merupakan prestasi paling bergensi bagi Prodi PBSI, pasalnya, untuk pertama kalinya meraih akreditasi A setelah 59 tahun sejak berdiri prodi tersebut berdiri.
Ketua Prodi PBSI, Dr Usman mengatakan, raihan ini merupakan pencapain tertinggi bagi prodi yang mereka bangun selama ini.
"Ini berkat bantuan dan kerjasama seluruh elemen yang bahu membahu untuk membantu keberhasilan yang capai hari ini," kata Usman, Rabu (2/9/2020).
Lebih jauh, Dr Usman membeberkan, Rektor UNM beserta jajarannya bekerja keras agar prodi yang dipimpinnya bisa mendapat hasil yang maksimal.
Sementara itu, Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Dr Sultan memaparkan, pencapaian ini tidak lepas dari bimbingan para pimpinan UNM dan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) pada khususnya.
"Kami di JBSI, menaungi tiga prodi, yakni PBSI, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah. Baru Prodi PBSI yang usai divisitasi dan Alhamdulillah raih hasil yang maksimal," ujarnya.
Dekan FBS, Prof Syukur Saud, juga mengaku sangat bangga atas prestasi yang ditorehkan ini.
"Saya akui, Prodi PBSI memang wajib meraih peredikat unggul. Bukan hanya perihal infrastruktur yang bagus tapi memang prodi telah menelurkan begitu banyak orang-orang hebat," terang Dosen Bahasa Jerman ini.
"Prodi ini, pernah melahirkan dua figur Rektor UNM, yakni Prof Paturungi Parawansah dan Prof Saharuddin Kaseng. Belum lagi, berbagai jebolannya telah melanglangbuana di kancah nasional," tambahnya.
Sebelumnya, pada 2019 lalu, prodi ini berhasil mengirim mahasiswanya dan menyabet lima gelar bergensi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Bali.
Sementara itu, pada tahun ini, sebanyak 18 tim kembali mendapat pendanaan di Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2020.
Tim tersebut akan bertarung lagi di PIMNAS 2020 mendatang di Surabaya.