Telkomsel
Konsistensi Telkomsel Bangun Jaringan Masamba Setelah Terdampak Banjir Bandang
Hanya dalam waktu empat hari, 17 Juli 2020, Telkomsel telah berhasil melakukan pemulihan jaringan 100% pasca bencana banjir bandang di Masamba.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Telkomsel membuktikan konsistensi membangun jaringan hingga pelosok.
Saat banjir bandang di Masamba, otomatis jaringan mati. Aktivitas masyarakat yang terhenti membuat ekonomi lumpuh sejak 13 Juli 2020.
Saat itu juga tim Telkomsel langsung turun untuk memperbaiki jaringan sebagai upaya perbaikan dari isolasi informasi.
Sehingga, ekonomi rakyat kembali bergerak di Masamba, Luwu Raya.
Tim Telkomsel sampai pada titik terjauh dari Masamba, di Bone-Bone, Baebunta dan Malangke.
Alat berat digunakan untuk menerobos lumpur. Genset disebar ke berbagai site dan Tower Bersama Group (TBG).
Hanya dalam waktu empat hari, 17 Juli 2020, Telkomsel telah berhasil melakukan pemulihan jaringan 100% pasca bencana banjir bandang di Masamba.
"Kami menghidupkan site terakhir MAS086-TBG Meli yang posisinya memang cukup jauh di daerah paling terdampak banjir bandang," kata General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Regional Sulawesi, Muhammad Idham Kadir, Rabu (2/9/2020).
Jalan menuju genset cukup jauh karena berada di area perkebunan masyarakat.
Selepas pasang genset, masyarakat di Baebunta memakai pasokan listrik Telkomsel untuk mengisi sumberdaya alat telekomunikasi.
Mereka ingin memastikan nasib keluarga yang terimbas dampak banjir bandang.
Sebelumnya, Telkomsel area Sulawesi juga secara bertahap segera menyalurkan bantuan kepada masyarakat Masamba yang dalam pendistribusiannya akan bekerja sama dengan mitra.
Selain itu, Telkomsel bekerja sama dengan Pemuda Muhammadiyah Sulsel untuk menyalurkan bantuan.
Melalui gerakan Karyawan Telkomsel Berbagi, Telkomsel menyalurkan 400 paket bantuan yang terdiri dari tikar, beras, minyak goreng, sarung dan perlengkapan lainnya.
Bantuan kali ini merupakan bagian dari Program Karyawan Berbagi yakni hasil penggalangan donasi sukarela dari karyawan dan jajaran Direksi untuk membantu masyarakat terkena bencana, yang disalurkan melalui platform crowdfunding salah satunya BenihBaik.com.
Manager Telkomsel Branch Makassar, Andi Reza, mengatakan, secara konsisten, Telkomsel terus menunjukkan kepedulian kepada masyarakat dalam kondisi apa pun, sejalan dengan semangat perusahaan, karyawan pun turut memberikan perubahan nyata di setiap fase kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu.
"Maka dari itu, inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) yang didapatkan dari penggalangan dana dari karyawan hingga jajaran direksi Telkomsel diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang terkena bencana seperti di Masamba," ujar Andi Reza.
Tak hanya sembako, Telkomsel juga bekerja sama dengan PMI untuk menyalurkan bantuan air bersih ke pengungsi. Alat material bangunan untuk rumah warga.
Sementara itu, Ketua DPW Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Elly Oschar menyampaikan syukur karena, Pemuda Muhammadiyah mendapat kepercayaan dari berbagai donatur termasuk dari Telkomsel dan Benihbaik.com untuk menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita di Masamba Luwu Utara.
"Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua donatur lebih khusus kepada Telkomsel dan benihbaik.com semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut," kata Elly Oschar.
Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani terharu dengan besarnya dukungan, atensi, empati, dan doa terhadap warga dan pihak yang membantu masyarakat Masamba Luwu Utara.
"Yang kami tidak sangka-sangka, begitu besar rasa empati dari daerah lain. Hampir seluruh daerah di Sulawesi Selatan, bahkan lintas provinsi juga memberikan dukungan, atensi, empati, dan doanya untuk masyarakat," ucap Indah saat menerima bantuan beberapa waktu lalu.
"Sekali lagi terima kasih atas donasinya. Ini akan kami teruskan kepada masyarakat yang terdampak. Mohon terus doakan kami agar Luwu Utara kembali bangkit pascabencana," tutur Indah terisak sesekali menyeka air mata.
Indah menyebutkan, bantuan yang mereka terima adalah penyemangat untuk bangkit kembali.
"Saya yakin Luwu Utara tidak sendiri karena ada semua ki. Saya terharu karena perhatian yang luar biasa ini. Ini adalah penguat bagi kami," katanya.
"Jangan karena satu kematian menyebabkan semua daerah menjadi mati, tapi justru satu ujian harus membuat kita bangkit menjadi lebih baik," ucapnya.(*)