Gerbang Disinfektan Sudah Tidak Beroperasi, Bantaeng Bebas Covid-19?
Menurutnya, dengan diberhentikannya gerbang disinfektan bukan berarti Bantaeng sudah bebas dari penyebaran Covid-19.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Gerbang disinfektan yang dioperasikan mulai sejak awal Covid-19 ditetapkan sebagai bencana nasional nonalam telah dihentikan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi-selatan.
Dengan begitu, warga yang masuk di kabupaten Bantaeng tak lagi dilakukan penyemprotan antiseptik dan penyemprotan disinfektan bagi kendaraan.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr Andi Ihsan.
"Sejak senin pekan lalu, bersamaan dengan terbitnya perbup," kata Andi Ihsan saat dihubungi TribunBantaeng.com via pesan WhatsApp, Selasa, (1/9/2020).
Menurutnya, dengan diberhentikannya gerbang disinfektan bukan berarti Bantaeng sudah bebas dari penyebaran Covid-19.
Upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Bantaeng difokuskan dengan motode lain.
Metode yang digunakan saat ini dengan melakukan edukasi langsung kepada masyarakat pada tempat-tempat umum.
Sebagai bentuk upaya agar masyarakat lebih disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
"Metode yg kt gunakan saat ini dgn melakukan pendekatan dan edukasi scr langsung ke masyarakat di tempat-tempat umum seperti pasar, pertokoan, terminal, tempat wisata dll," ujarnya.
Tak hanya itu, screening pegawai pada setiap kantor juga dilakukan terutama kepada mereka yang memiliki riwayat penyakit.
"Kegiatan pemeriksaan dan screening jg kt masifkan di perkantoran terutama yg mrk yg memiliki penyakit penyerta spt DM,hipertensi,Jantung dll," jelasnya.
Kemudian, kata Ihsan, screening juga dilakukan kepada masyarakat termasuk mereka yang sudah lanjut usia.
Saat ini juga dengan hadirnya Balla Ewako dinilai cukup efektif dalam melakukan sosialisasi protokol kesehatan.
"Sudah hadir balla ewako disetiap desa yg senangtiasa juga secara terus menerus bergerak mlakukan sosialisasi," tambahnya.