Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2020

Dilan Tawarkan Visi Makasssar Kota Sombere

Ia pun yakin, visi dan misi tersebut bisa mengatasi permasalahan Kota Makassar yang sekarang menghinggapi.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUH ABDIWAN
Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bakal pasangan calon (bacalon) Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) menjelaskan visi-misi untuk maju pada Pemilihan Wali (pilwali) Kota Makassar di Lapangan Karebosi Jl Ahmad Yani Makassar, Senin (31/8/2020).

Syamsu Rizal mengatakan visi Dilan 2020 adalah Makasssar Kota Sombere.

"Kota sombere dimana tercitanya tatanan sosial kemasarakatan yang mengedepakan kesejahretann sosial dan kenyamanan, berdaya saing tinggi tatanan mandiri, produktirf, prural dan kondisif," katanya dalam pidato deklarasi.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Dilan merangkum dalam tiga pilar.

"Makassar maju, Makassar lestari dan Makassar melayani," kata

"Kemudian, dibingkai dalam strategi khusus, Makassar bekerja, melaksanakan pembangunan secara terpadu, optimalisasi pengelolaan pemerintahan yang efektif, modern, transparan dan partisipatif," jelasnya.

Ia pun yakin, visi dan misi tersebut bisa mengatasi permasalahan Kota Makassar yang sekarang menghinggapi.

"Pertumbuhan ekonomi Makassat yang melambat, bahkan mundur dari periode sebelumnya, dimana pada 2013 mencapai puncak 9,56 persen," kata Deng Ical sapaanya.

Tidak hanya itu, angka gini rasio pada 2019 meningkat 0,013 dibanding dari tahun sbeelumnya.

"Ini menunjukan, di Makassar semakin tinggi kesenjangan pendapatan masyarakat," katanya.

Kemudian, pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami penuruanan pada 2019 dibandingkan 2018 di angka 0,64 poin.

"Jumlah pengangguran pada 2013 di bawah 10 persen. Namun 2019 kota mkassar urutan pertama dalam hal pengangguran terbuka. Lalu besarnya jumlah guru SD/MI SMP/MTs belum bersertifikasi," katanya.

Tidak hanya itu kemacaetan dan bajir belum tertangani secara optimal, jaminan dan pelayanan kesehatan belum dimaksimalkan, sampah dan perparkiran belum tertangani dnegan baik

"Hubungan pemerintah,, dunia usaha, media, perguruan tinggi dan masyarakat belum menemukan clue (petunjuk) saa ini, dimana pada masa pandemi Covid-19, ada sekitar 10 ribu lebih masyarakat kehilangan pekerjaannya," katanya.

"Kesimpulan dari semua itu, Indeks Kota Layak Huni Makassar menempati peringkat terakhir dari 26 kota pada 19 provinsi pada 2017," jelasnya.

Ia berharap, doa restu seluruh masyarakat kota Makassar tanpa tekecuali, Dilan dapat mengemban amanah menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2020, survei selanjutnya 2021 Makassar bisa naik peringkatnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved