Polsek Ciracas Diserang
Jumpa Pers di Lanud Hasanuddin, Begini Penjelasan Panglima TNI Terkait Penyerangan Mapolsek Ciracas
Jumpa pers terkait penyerangan di Mapolsek Ciracas dan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (30/8/2020).
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
Siapa pelaku penyerangan Polsek Ciracas dan penyebab penyerangan Polsek Ciracas sebenarnya?
Kejadian ini terjadi saat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sedang bersama-sama di Papua .
Insiden Polsek Ciracas diserang juga menjadi perhatian khusus jenderal penting di pemerintahan Jokowi saat ini.
Penjelasan Pangdam Jaya
Insiden penyerangan di Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, berawal dari informasi keliru yang tersebar sehingga memicu emosi massa.
Sejumlah orang kini tengah menjalani pemeriksaan sehubungan dengan kejadian tersebut.
Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman menekankan kepada anggotanya agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Dudung Abdurachman mengungkapkan, insiden penyerangan yang berujung perusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas berawal dari sebuah kecelakaan tunggal di Cibubur, Jakarta Timur, pada 27 Agustus 2020 pukul 20.00.
Kecelakaan itu menimpa Prada Dua (Prada) MI, anggota TNI yang bertugas di Direktorat Hukum TNI Angkatan Darat (Ditkumad).
Prada MI kemudian ditolong oleh masyarakat sekitar dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Namun, beberapa saat kemudian, Kepala Polsek Ciracas mendapat informasi bahwa Prada MI terluka karena jatuh dari kendaraan, lalu dikeroyok.
Mendapat informasi tersebut, Kepala Polsek Ciracas kemudian melapor kepada Kepala Polres Jakarta Timur untuk melakukan pengecekan ke lokasi kecelakaan tunggal.
Hasil pengecekan di lokasi didapat informasi dari sembilan saksi masyarakat bahwa tidak ada insiden pengeroyokan oleh masyarakat ataupun pihak lain terhadap Prada MI.
”Dari HP milik Prada MI, ditemukan bahwa yang bersangkutan memberikan informasi kepada angkatannya, angkatan 2017, bahwa dia telah dikeroyok dan bukan kecelakaan tunggal. Begitu juga saat ditelepon seniornya, dia mengaku dikeroyok. Tapi, SMS kepada komandannya, dia mengaku (mengalami) kecelakaan tunggal,” tutur Dudung lewat siaran langsung.
Informasi keliru yang menyebut Prada MI dikeroyok tersebar luas di media sosial dan memicu emosi dari rekan-rekan angkatannya.