KISAH Calon Polwan Asal Mamuju Mundur Karena Tidak Punya Uang Bayar Rapid Test dan Beli Materai
Hal itu dilakukan secara terpaksa karena orangtua tak mampu membayar biaya Rapid Test dan membeli Materai.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang calon Polisi Wanita (Polwan) bernama Nurlindah memilih mundur dari seleksi.
Hal itu dilakukan secara terpaksa karena orangtua tak mampu membayar biaya Rapid Test dan membeli Materai.
Padahal, Nurlindah tengah mengikuti proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Nurlindah telah susah payah mengurus segala kelengkapan pendaftaran lainnya.
• Eks Pemain Barcelona Dukung Lionel Messi Hengkang dari Camp Nou: Dia Tidak Tertawa Lagi
• Ajakan Pertemuan Lionel Messi Ditolak, Barcelona Butuh Kejelasan Perpanjangan Kontrak
Nurlindah berupaya pasrah.
Impiannya untuk menjadi polisi terpaksa kandas karena orangtuanya tak mampu membiayai pendaftaran dirinya hingga lulus.
Diketahui panitia seleksi
Namun, nasib baik tampaknya masih berpihak pada Nurlindah.
Masalah biaya yang dialami warga Desa lombang –lombang, Kecamatan Kalukku ini diketahui panitia seleksi penerimaan Anggota Polri 2020.
Panitia mendapatkan kabar bahwa ada peserta yang mundur di tengah jalan, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan biaya materai.
Pihak panitia kemudian langsung mencari dan mendatangi rumahnya.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan semangat agar Nurlindah tetap optimistis mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga tuntas.
Kedatangan Kapolsek langsung disambut baik Nurlindah dan kedua orangtuanya.
Ia kemudian menyodorkan setumpuk berkas pendaftaran yang sempat ia urus sebagai salah satu syarat pendafataran calon anggota Polri.
Sebagian berkas persyaratan calon anggota Polri tersebut telah dikirim secara online.
• Eks Pemain Barcelona Dukung Lionel Messi Hengkang dari Camp Nou: Dia Tidak Tertawa Lagi
• Ajakan Pertemuan Lionel Messi Ditolak, Barcelona Butuh Kejelasan Perpanjangan Kontrak