Headline Tribun Timur Makassar
Nama-nama Pengurus Golkar Sulsel Usulan TP vs Farouk cs, Ada Adik NH dan Ipar Nurdin Abdullah?
Berikut nama-nama pengurus Golkar Sulsel yang diperoleh dari sumber internal.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Bergejolak

Golkar Sulsel justru bergolak usai Musyawarah Daerah (Musda) X yang nyaris tanpa riak memilih M Taufan Pawe sebagai ketua dewan pimpinan daerah (DPD) I.
Musda di Jakarta, 7 Agustus lalu, menentukan lima formatur yang dipimpin TP untuk menentukan kepengurusan periode 2020-2025.
Selasa (25/8), tiga dari lima formatur, Abdillah Natsir, Farouk M Betta, dan Imran Tenri Tetta Amin Syam, menggelar rapat formatur dan menentukan kepengurusan tanpa TP dan Muhiddin M Said yang menjadi perwakilan dewan pimpinan pusat (DPP).
“Kami telah menyempurnakan komposisi kepengurusan berdasarkan hasil rapat dan sudah menandatangani berita acara terkait hal-hal yang dibicarakan hari ini (kemarin),” kata Abdillah usai rapat sekitar pukul 14.30 wita di Kantor Golkar Sulsel, Jl Botolempangan, Makassar.
TP dikonfirmasi terpisah tak mengakui rapat formatur yang digelar Abdillah, Farouk, Imran.
“Mana bisa ada rapat formatur kalau tidak ada ketua formatur. Dan ini saya anggap sudah indispliner di organisasi kepartaian Golkar,” jelas Wali Kota Parepare dua periode tersebut.
Dia menyebut draft kepengurusannya sudah ada di meja Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
TP menyebut dirinya sudah pernah bertemu sekaligus pertemuan informal bersama seluruh formatur di Jakarta, 19 Agustus lalu.
Kala itu, seluruh formatur hadir. Hanya saja dia tak menampik berakhir buntu.
“Pada saat rapat formatur yang saya sendiri pimpin, saya menawarkan konsep atau model struktural pengurusan. Dalam model kepengurusan itu, saya berdayakan dan libatkan 19 anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar.
Tapi mereka menolak dengan alasan sudah saya terima karena itu alasan masa lalu. Sedangkan, saya tidak mau menoleh ke belakang dan menatap ke depan untuk membuat Golkar lebih besar,” jelasnya.
Pertemuan kala itu berakhir buntu. Selanjutnya, formatur pun menyepakati kembali akan menggelar pertemuan.
Hanya saja, dua dari tiga formatur susah dihubungi lagi.
Karena tenggat waktu kian mepet, TP bersepakat Muhiddin menyelesaikan draft kepengurusan kemudian diserahkan ke DPP.