Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Golkar Sulsel

Golkar Sulsel Bergejolak, Aru: Keputusan Formatur Kolektif Bukan Individu, TP Bilang Begini

Tindakan yang dilakukan TP secara personal dinilai sudah menyalahi aturan dan tidak sesuai kesepakatan hasil Musda.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
Ist
Kader AMPG Sulsel menyegel kantor DPD I Partai Golkar Sulsel, Jl Bontolempangan, Makassar, Sulawesi Selatan Rabu (26/8/2020). 

Laporan Wartawan tribun-timur.com, Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nuansa konflik di internal DPD I Golkar Sulawesi Selatan mulai tercium.

Hal itu karena Ketua Golkar Sulsel terpilih Taufan Pawe dinilai melakukan manuver politik dengan menyusun struktur kepengurusan baru secara individu tanpa melibatkan tim formatur yang diputuskan melalui hasil musda.

Padahal, seharusnya penyusunan komposisi pengurus baru di Golkar Sulsel periode 2020-2025 diputuskan secara kolektif kolegial dengan melibatkan empat tim formatur lainnya.

Untuk itu tiga tim formatur lainnya masing-masing, perwakilan dari DPD II Farouk M Betta dan Abdillah Natsir serta satu perwakilan dari hasta karya AMPG, Imran Tenri Tatta meminta kepada Ketum DPP Golkar, Airlangga Hartarto agar tidak menerbitkan SK kepengurusan baru yang diusulkan Taufan Pawe ke DPP.

Selain karena cacat prosedural, tindakan yang dilakukan TP secara personal dinilai sudah menyalahi aturan dan tidak sesuai kesepakatan hasil Musda ke-10 Golkar Sulsel yang dihelat di Jakarta 6-8 Agustus lalu.

Tak hanya itu, Aru berserta Abdillah dan Imran yang diamanahkan menjadi tim formatur dalam pembentukan dan penyusunan pengurus baru di Golkar Sulsel, meminta ketum untuk mengambil alih partai berlambang pohon beringin itu di Sulsel.

Tujuannya, demi menjaga marwah dan menyelamatkan Golkar Sulsel dalam melakukan konsolidasi organisasi agar roda mesin partai Golkar di daerah berjalan sesuai koridor kepartaian.

Pernyataan itu secara terang-terangan diungkapkan Abdillah Natsir cs menyusul setelah TP dikabarkan sudah mengusulkan nama-nama pengurus baru Golkar Sulsel ke DPP tanpa melalui keputusan bersama dalam forum resmi tim formatur yang dibentuk berdasarkan hasil Musda.

"TP sepertinya sudah lupa ingatan atau amnesia. Bahwa belum pernah ada pertemuan resmi tim formatur. Membahas dan memutuskan pengurus baru untuk kemudian diusulkan ke DPP. Kok malah jalan sendiri. Sekali lagi tim formatur itu kolektif kolegial," kata Abdillah seperti rilis diterima tribun-timur.com, Rabu (26/5/2020).

Tak hanya Abdillah Natsir, Aru panggilan akrab Farouk M Betta juga ikut berkomentar jika tindakan yang dilakukan TP dengan mengirim SK kepengurusan baru ke DPP tanpa diputuskan bersama oleh tim formatur adalah cacat prosedural.

"Jadi garis besarnya yang dilaporkan ke DPP itu mestinya hasil musda dan SK kepengurusan itu hanya lampiran. Ditambah lagi kita belum pernah rapat tim formatur, kok tiba-tiba ada SK pengurus baru dikirim ke pusat," katanya.

Ia menjelaskan, selama ini tim formatur selalu meminta dan mengundang TP untuk duduk bersama membahas terkait penyusunan komposisi kepengurusan baru di internal Golkar Sulsel.

Namun, permintaan serta ajakan tersebut tak digubris TP dengan cara tidak menghadiri pertemuan tim formatur yang telah dibentuk.

Kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan terpilih, M Taufan Pawe menanggapi rapat formatur di Kantor DPD I Partai Golkar Sulsel, Jl Bontolempangan, Makassar, Selasa (25/8/2020).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved