Kim Jong Un Koma
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Paman Disebut Sosok yang Akan Berkuasa
Pada tahun ini, Kim begitu jarang tampil di depan publik, di mana sejak April, berbagai macam rumor mengenai kondisi kesehatannya bermunculan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Paman Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Pyong Il, disebut bakal mengambil alih kepemimpinan negaranya.
Rencana tersebut muncul setelah keponakannya dirumorkan koma.
Pada tahun ini, Kim begitu jarang tampil di depan publik, di mana sejak April, berbagai macam rumor mengenai kondisi kesehatannya bermunculan.
Daily NK yang mengutip sumber di intelijen Korea Selatan melaporkan, Kim Pyong Il yang merupakan saudara tiri Kim Jong Il, akan meneruskan kekuasaan.
Pria 65 tahun itu diketahui merupakan segelintir anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, yang masih hidup pada saat ini.
• UPDATE Corona Sulsel, Sulbar, Sultra, Gorontalo, Kaltara, Kaltim dan Kalteng, Wilayah Ini Tertinggi
• Masih Ingat Janji Hatta Rahman Soal Pembangunan Pasar Grosir di Maros? Kini Lokasi Dibanguni Kantor
Dilansir The Sun pada Senin (24/8/2020), Kim Pyong Il dikirim menjadi duta besar di sejumlah negara setelah Kim Jong Il jadi pemimpin tertinggi.
Kabar tersebut muncul setelah eks pejabat Korea Selatan Chang Song-min pertama kali melontarkan klaim bahwa Kim Jong Un koma.
Bahkan, pejabat di era Presiden Kim Dae-jung itu menyatakan bahwa adik Kim, Kim Yo Jong, yang bakal menggantikan kakaknya.
"Saya meyakini saat ini dia berada dalam keadaan koma. Tetapi jelas, hidupnya untuk sementara ini belum berakhir," kata Chang kepada media lokal.
• UPDATE Corona Sulsel, Sulbar, Sultra, Gorontalo, Kaltara, Kaltim dan Kalteng, Wilayah Ini Tertinggi
• Masih Ingat Janji Hatta Rahman Soal Pembangunan Pasar Grosir di Maros? Kini Lokasi Dibanguni Kantor
Sejumlah kalangan menyebut klaim Chang itu "absurd", dengan pakar Korut meyakini pergantian kekuasaan ke Kim adik tak akan semulus yang terjadi.
Thae Yong Ho, mantan Wakil Duta Besar Korut untuk Inggris sebelum membelot pada 2016 berujar, Kim Pyong Il jelas adalah kandidat terkuat.
Selain karena dia merupakan salah satu keturunan langsung dati Kim Il Sung, fakta tak terbantahkan lain adalah sang paman adalah pria.
Para petinggi Korea Utara yang begitu konservatif jelas tidak akan menyerahkan kekuasaan kepada Kim Yo Jong begitu saja.
Selain karena dia merupakan perempuan, usianya juga dianggap masih terlalu muda untuk menjadi orang nomor satu, yaitu diyakini 33 tahun.
5 Fakta Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Lepas Jabatan, Serahkan Kekuasan ke Kim Yo Jong
Hingga saat ini kabar kepemimpinan Kim Jong Un masih menjadi tanda tanya.
Tak hanya tentang karier kepemimpinannya yang banyak dikabarkan akan berhenti.
Bahkan kabar kesehatannya banyak menjadi spekulasi.
Yang terbaru, Kim Jong Un dikabarkan tengah koma.
Hal itu disampaikan oleh Chang Song-min, yang merupakan eks ajudan mendiang Presiden Korsel Kim Dae-jung.
Ia juga merupakan mantan pejabat Korea Selatan,
"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," katanya kepada media Korsel, dikutip dari New York Post melaui kompas.com, Minggu (23/8/2020).
Mantan ajudan tersebut menambahkan, adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong juga sudah siap membantu memimpin negara.
Kabar miring Kim Jong Un juga diikuti sederet hal-hal tak biasa dalam sebulan terakhir.
Sejak awal Agustus ada desas-desus Kim Jong Un sedang tak sehat, lalu tiba-tiba dia membagi sebagian kekuasaannya dengan sang adik, Kim Yo Jong.
Berikut adalah kilas balik 5 kejadian tak biasa di Korut sebulan terakhir dilansir dari Kompas.com:
1. Foto Kim Jong Un terlihat tidak sehat
Joseph Siracusa, analis politik sekaligus profesor Jurusan Studi Global di Universitas RMIT, Australia, memberikan pandangannya soal foto Kim Jong Un saat memimpin pertemuan para pejabat Korea Utara.
Di rapat untuk membahas penanganan wabah Covid-19 tersebut, "Kim terlihat tidak sehat jika merujuk kepada foto yang kita lihat," ujar Siracusa dikutip dari Daily Express pada Sabtu (1/8/2020).
Dia menerangkan, melalui pertemuan itu Kim seolah menegaskan kepada dunia bahwa negara komunis itu sama sekali tidak mempunyai kasus domestik.
"Mereka ingin menunjukkan tidak mempunyai penularan, dan kasus itu berasal dari Korea Selatan," papar Profesor Siracusa.
Sang pakar lalu mengatakan, dia menduga bahwa pertemuan itu sebenarnya merupakan tanda bahwa dia membutuhkan bantuan finansial dari Presiden AS, Donald Trump.
2. Kim Jong Un minta kongres Partai Buruh Korea digelar
Kim Jong Un melakukan sebuah momen langka, ketika meminta kongres Partai Buruh Korea digelar pada Januari.
Kim dilaporkan bakal menggunakan momen itu untuk menjabarkan "kekurangan" kebijakan mereka, serta menyusun rencana ekonomi untuk lima tahun mendatang.
Media resmi pemerintah Korut KCNA melaporkan, Kim Jong Un mengumumkan adanya kongres komite pusat Partai Buruh Korea pada Rabu (19/8/2020).
"Beliau menjabarkan berbagai pencapaian dan kekurangan sejak kongres terakhir digelar pada 2016," ulas KCNA dikutip AFP Kamis (20/8/2020).
Tujuan diadakan rapat dikarenakan "tujuan peningkatan ekonomi nasional tertunda serius", serta standar hidup belum meningkat secara signifikan.
Kim menyatakan, saat ini mereka menghadapi tantangan maupun situasi yang tak terhindarkan dalam berbagai aspek di Semenanjung Korea.
Hong Min analis di Korea Institute for National Unification berujar, pengumuman rapat digelar pada Januari 2021 adalah sinyal, karena bertepatan pelantikan presiden terpilih AS.
3. Kim Jong Un limpahkan sebagian kekuasaan ke Kim Yo Jong
Badan Intelijen Negara Korea Selatan sebagaimana dilaporkan oleh media lokal Yna.co.kr menuturkan, Kim Jong Un telah menyerahkan sebagian kekuasaannya ke adik perempuannya, Kim Yo Jong, untuk meredakan stres.
Namum, sang Pemimpin Tertinggi Korut itu masih mungkin memiliki "kekuasaan tak terbatas".
"Meski Ketua Kim masih memperoleh kekuasaan tak terbatas, dia secara bertahap sudah menyerahkan sebagian kekuasaannya," jelas NIS.
Dilansir Daily Mirror Kamis (20/8/2020), Kim memberikan kekuasaan itu guna "melepas stres" setelah memerintah Korea Utara selama sembilan tahun terakhir.
Selain kepada adiknya, Kim Jong Un juga melimpahkan sebagian kuasanya ke beberapa pejabat senior lainnya untuk kebijakan ekonomi dan militer.
4. Kim Yo Jong jadi orang kedua secara de facto di Korut
Usai muncul berita Kim Jong Un melimpahkan sebagian kekuasaan ke Kim Yo Jong, mencuat kabar bahwa sang adik secara de facto telah menjadi orang kedua di Korut.
Menurut agen mata-mata Korea Selatan yang dikutip oleh The Guardian Jumat (21/8/2020), Kim Yo Jong akan bertanggung jawab atas hubungan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Kemudian menurut Ha Tae-keung anggota parlemen Korsel yang duduk di komite majelis intelijen nasional, Kim Yo Jong membantu menjalankan rezim dengan restu saudara laki-lakinya.
5. Kim Jong Un dikabarkan koma
Mantan ajudan mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung mengklaim, Kim Jong Un sedang mengalami koma pada Senin (24/8/2020).
Ia berspekulasi, Kim Jong Un koma saat membagi sebagian kekuasaan kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong, untuk menjalankan negara. Eks pejabat Korsel bernama Chang Song-min itu mengklaim, Kim Jong Un sedang koma, "tetapi hidupnya belum berakhir".
Bukti-bukti ia beberkan seperti penyerahan sebagian kekuasaan Kim Jong Un ke Kim Yo Jong, serta temuan Badan Intelijen Korsel bahwa sang adik telah menjadi orang nomor dua di Korut secara de facto.
Meski begitu, klaim dari Chang masih diragukan kebenarannya karena ini bukan pertama kalinya kondisi Kim Jong Un dispekulasikan akibat lama tak muncul di depan publik.
Pada April, mencuat rumor Kim Jong Un meninggal dunia setelah operasi jantungnya gagal.
Saat itu ia menghilang dari hadapan publik selama tiga minggu.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumor Kim Jong Un Koma, Ini 5 Keanehan di Korut dalam Sebulan Terakhir"