Tribuners Memilih
Soal Coklit Data Pemilih, Ketua Bawaslu Makassar: Kami Tak Sampai di 306 Pemilih Saja
Ketua Bawaslu Kota Makassar Nursari menyatakan tahapan Pilkada Makassar tahun ini cukup panjang
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar Nursari menyatakan tahapan Pilkada Makassar tahun ini cukup panjang, karena jauh sebelum pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) melanda, pihaknya sudah membentuk petugas ad hoc sampai di kelurahan.
Hal tersebut dikatakan Nursari dalam acara ngobrol politik (Nopi) dengan tema Pilwali Makassar, pengawasan, dan potensi masalah melalui vertual dengan wartawan politik Tribun, Muh Fadly Ali, Senin (24/8/2020).
"Memang sekira dua bulan di non aktifkan, tapi pada 12 Juni kemarin kita aktifkan lagi. Praktis kita langsung diperhadapkan dengan pemuktahiran data yakni pencocokan dan penelitian," tegas Nursari, Senin sore.
Ia menambahkan, setelah KPU melakukan coklit (pencocokan dan penelitian), oleh Bawaslu RI, meminta kepada seluruh bawaslu daerah melakukan audit terkait hasil coklit KPU.
"Jadi kita diminta kembali mencocokkan atau mengkroscek penduduk yang belum di coklit. Nah, kami mencoba melihat stiker di rumah warga dan ternyata masih ada tidak tercoklit," katanya.
"Inilah yang kami berikan kabar kepada teman-teman KPU bahwa sebanyak 306 itu belum tercoklit. Alhamdulillah, teman-teman KPU langsung melakukan coklit dan sampai hari ini masih jalan," ujar Nursari.
Dari hasil coklit ulang KPU Makassar, kata Nursari pihaknya akan melayangkan saran kembali ke KPU. Ini sesuai laporan dua kecamatan yang oleh KPU Makassar sudah melaksanakannya.
"Bagi kami 306 rumah itu kami tidak berhenti disitu, tetapi terus jalan karena kami ingin memastikan bahwa hak suara pemilih harus betul-betul ada. Setidaknya tidak ada warga yang kehilangan hak pilihnya," kata Nursari sembari mengatakan akan menyampaikan ke media bahwa dua kecamatan ini masih perlu pencocokan dan penelitian data. (*)
Laporan wartawan tribuntimur.com / Abdul Azis Alimuddin