Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jaringan Telkomsel Andal di Kawasan Hutan Mangrove Tongke-tongke, Undang Wisatawan Terus Berdatangan

Kawasan Hutan Mangrove Tongke-tongke yang terletak di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini semakin dikenal.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
Instagram/@tiktah
Pemilik akun Instagram @tiktah saat berpose di area mangrove tongke-tongke. Kawasan ini terletak di Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur sekitar 6 kilometer dari Kota Sinjai. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Keindahan kawasan Hutan Mangrove Tongke-tongke yang terletak di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini semakin dikenal.

Ciri khas dari kawasan wisata ini benar-benar ramai di media sosial, salah satunya spot foto pertama saat melewati loket pembelian tiket. Terdapat tulisan Tongke-tongke di jejeran kayu yang sudah didesain sedemikian rupa.

Kemudian, pengunjung menelusuri jembatan kayu yang lebarnya satu meter. Di samping kiri kanan dipenuhi ribuan mangrove berbagai jenis dan ukuran.

Jika menengok ke samping jembatan kayu alias track yang dilalui, mata akan dimanjakan ikan kecil, kepiting tampak beradu lincah bersembunyi di akar mangrove.

Tidak jauh berjalan, di sebelah kiri ada lagi spot foto dipenuhi layangan warna-warni.

Menapaki jembatan terus ke depan, mata akan dimanjakan hamparan laut luas, kafe terapung dan jejeran gazebo.

Di sebelah kiri terdapat spot foto berbentuk perahu phinisi, untuk menjangkaunya harus menaiki beberapa anak tangga. Dari atas, wisatawan bisa melihat dengan jelas hamparan laut luas, jejeran pulau dan tentunya ribuan magrove yang tampak meliuk-meliuk tertiup angin.

Suasana cozy ditambah banyaknya spot foto Instagramable membawa banyak wisatawan berkunjung.

Tak butuh waktu lama, Hutan Mangrove Tongke-tongke menjadi destinasi recommended di Kabupaten Sinjai.

Hal ini tidak terlepas dari peran Telkomsel secara konsisten meningkatkan kualitas jaringan di destinasi wisata utama di Tanah Air, termasuk Kabupaten Sinjai yang jaraknya kurang lebih 121,5 Kilometer dari Kota Makassar dengan waktu tempuh empat jam.

Dari Sinjai Kota, jarak tempuh ke kawasan Hutan Mangrove, Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur sekitar 6 kilometer.

Jangkauan jaringan andal Telkomsel hingga ke Hutan Mangrove Tongke-tongke tampak nyata.

Buktinya, wisatawan terus berdatangan karena melihat postingan ramai di sosial media menggambarkan keindahan tempat ini.

Alhasil, berkat sinyal kuat dihadirkan Telkomsel memudahkan wisatawan yang berkunjung tetap update membagikan aktivitasnya melalui fitur Instastory, Feed Instagram, WhatsApp, Facebook dan akun media sosial (medsos) lainnya.

Salah satunya Haryantika Tahir, pemilik akun Instagram @tiktah membagikan fotonya di feed-nya pada 3 Januari 2020 lalu sebelum pandemi membatasi langkahnya.

Berbekal jaket denim, kaos oblong, celana jeans panjang, hijab square hijau tua dan kacamata hitam, perempuan asal Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat terlihat sumringah berpose dengan latar jejeran ribuan hutan bakau rimbun yang tentunya menghadirkan suasana sejuk dan adem.

Tak tanggung-tangung, pada Tribun Timur ia mengaku beberapa kali menyambangi kawasan Mangrove Tongke-tongke ini.

"Kalau lagi di Sinjai pastimi saya menyempatkan diri ke Tongke-tongke. Soalnya makin ke sini tambah bagus. Terakhir ke sana Januari dan memang semakin keren ditambah lagi jaringan Telkomsel lancar jaya di sana. Bahkan waktu itu sempat live instagram biar teman-teman kampus pada iri," kata alumnus Jurusan PWK UIN Alauddin Makassar ini, Senin (24/8/2020).

Sekarang berada di Papua, perempuan yang akrab disapa Tika ini mengaku hobi travellingnya didukung oleh sinyal kuat Telkomsel. Dimana pun ia berada bisa tetap eksis membagikan aktivitasnya di medsos.

Tak hanya Tika, Mahasiswa Pascasarjana UNM, Hikma juga salah satu dari banyaknya wisatawan yang rela jauh-jauh dari Makassar ke Sinjai demi menikmati hamparan ribuan Mangrove di sana.

"Iyah, keindahan yang ditawarkan di tongke-tongke Sinjai Timur benar-benar apik. Saya ke sana waktu bulan Februari 2020. Seandainya bukan Corona pasti balik lagi soalnya pengen mengeksplore lebih lama," katanya.

Bahkan, kata perempuan 27 tahun ini jaringan Telkomsel yang andal di sana membuatnya betah menikmati ribuan mangrove serta hampar laut luas nan membiru.

"Saking bagusnya jaringan Telkomsel di sana, saya sempat video call via WhatsApp sama temanku di Makassar. Dan bagi saya yang suka travelling jaringan itu nomor satu biar bisa on terus dan Telkomsel mampu menjawab itu, sisa ditingkatkan lagi," tukasnya.

Yup, sebelum pandemi Covid-19 merebak, kawasan ini ramai oleh wisatawan baik dari Kabupaten Sinjai sendiri maupun berasal dari luar Kota. Akan tetapi demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19, pemerintah setempat membatasi kunjungan.

Kawasan Mangrove Tongke-tongke memang dipenuhi berbagai jenis bakau. Daunnya rimbun menghalangi sinar matahari sehingga wisatawan tetap nyaman dan merasa rileks.

Wajar saja, jika tempat ini dinobatkan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Bumi Panrita Kitta (julukan kabupaten Sinjai) ini.

Keindahan eksotis yang ditawarkan menarik perhatian orang-orang untuk terus berdatangan karena tempat ini dengan cepat viral di sosial media.

Dukungan sinyal kuat dari Telkomsel benar-benar memudahkan wisatawan membagikan aktivitasnya.

Nah, untuk masuk ke kawasan ini, pastikan pengunjung membeli tiket di pintu masuk seharga Rp 3 ribu anak-anak dan Rp 5 ribu dewasa. Harga tiket tersebut di luar biaya parkir, dimana motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu.

Demikian disampaikan pengelola kawasan ini, Aswar. Ia mengatakan, sebelum pandemi setiap hari tempat ini ramai. Pengunjung yang berdatangan tersebut dari segala usia. Anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua.

Ada yang datang bersama pasangan, sahabat, komunitas, rekan kerja hingga memboyong keluarga besar.

"Dari mulai buka di jam 8 pagi sampai jam 6 sore, tempat ini selalu ramai pengunjung. Dulu, di hari biasa rerata 100 sampai 500 orang, sementara akhir pekan bisa tembus sampai 4 ribu pengunjung," katanya.

"Kunjungan paling banyak itu waktu tahun baru, total penjualan tiket hingga Rp 20 juta. Memang ramai sekali. Banyak yang penasaran dengan tawaran keindahannya, apalagi pemandangan laut lepas dan bisa melihat pulau 9 sebagai salah satu kecamatan di kabupaten Sinjai ini," lanjutnya.

Menurut Aswar, berbagai fasilitas pun dihadirkan karena tempat ini sepenuhnya dikelola oleh pemerintah setempat, khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Sinjai.

"Sejak menjadi perhatian pemerintah, banyak sekali perubahan. Misalnya di depan sudah ada penjaga tiket sehingga semua yang masuk ke kawasan ini harus beli tiket, fasiltasnya ditambah, kebersihan terjaga dan banyak lagi," ungkapnya.

Selain itu, untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat sekaligus memudahkan pengunjung, terdapat beberapa gazebo digunakan sebagai tempat menjual makanan ringan hingga minuman dingin.

Bahkan, terdapat pula minuman khas Sinjai yang dikenal dengan sebutan irex atau minas dapat pengunjung beli dengan harga Rp 10 ribu per botol ukuran sedang.

"Karena pandemi, tentu penghasilan mereka di kawasan mangrove jadi berkurang. Akan tetapi masyarakat sini juga aktif menawarkan kerupuk khas Sinjai, Irex, poto'-poto', baruasa' lewat facebooknya, jadi setidaknya masih ada penghasilan. Dan itu memang ditopang jaringan Telkomsel, karena kartu AS sama Simpatiji bagus sinyalnya di sini," bebernya.

Hal serupa disampaikan Bagian Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tongke-tongke, Rosmina.

Ia mengatakan, jaringan 4G mulai dinikmati masyarakat di Desa Tongke-tongke ini sejak tahun 2019 lalu. Sebelumnya masih 3G.

"Kami sendiri masyarakat sekitar kawasan mangrove bisa nikmati layani 4G di tahun 2019 pi. Dan sejauh ini memang Telkomselji yang paling bagus, makanya masyarakat rerata pakai Telkomsel. Begitupun dengan wisatawan yang datang ke Mangrove, biasanya kan kalau mau masuk dia bertanya jaringan di dalam bagaimana, yah kami jawab Telkomselji bagus itupun sering tiba-tiba hilang karena terlalu banyak yang pakai toh jadi harus kayaknya ada tambahan pemancar lagi," jelasnya.

General Manager Network Operation & Quality Management Regional Sulawesi Telkomsel, Muhammad Idham Kadir mengatakan, Telkomsel tidak hanya konsisten membangun jaringan hingga ke daerah pelosok.

Melainkan, Telkomsel juga terus meningkatkan kualitas jaringan di destinasi wisata utama di Tanah Air.

"Optimalisasi jaringan dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi dan social media selama berada di lokasi wisata," katanya, Senin (24/8/2020).

Terkait andalnya jaringan di kawasan Mangrove Tongke-tongke, Idham menyebutkan,khusus di Desa tersebut didukung oleh satu site combat.

"Tentunya akan ada penambahan untuk meningkatkan kualitas jaringan. Telkomsel ingin memudahkan pelanggannya di lokasi wisata manapun untuk tetap eksis membagikan aktivitasnya di sosial media sehingga tempatnya makin dikenal dan pariwisata daerah semakin dikenal khalayak," ujarnya.

Idham menambahkan, khusus di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai, Telkomsel memiliki tujuh site yang menopang sinyal kuat di Bumi Panrita Kitta ini. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved