Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tanaman Hias

Mengenal Aglonema Pride of Sumatera, Si Cantik yang Merah Menyala

Penggemar tanaman hias tinggal memilih aglonema mana yang ia sukai berdasarkan warna, kemudahan dalam perawatan, serta nilai jualnya di pasaran

Editor: Muh. Irham
internet
Aglonema Pride of Sumatera 

TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu tanaman hias yang kini banyak diburu oleh para penggemar tanaman hias adalah, aglonema atau agalonema. Tanaman hias ini diburu lantaran daunnya yang indah dan menawan.

Ada banyak jenis aglonema yang dijual di pasaran. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.

Penggemar tanaman hias tinggal memilih aglonema mana yang ia sukai berdasarkan warna, kemudahan dalam perawatan, serta nilai jualnya di pasaran.

Salah satu jenis aglonema yang banyak diincar para pecinta tanaman hias adalah, Aglonema Pride of Sumatera.

Aglonema ini termasuk salah satu kasta tanaman aglonema termahal di Indonesia. Jenis ini merupakan awal generasi aglonema berwarna merah.

Aglonema merah ini di rilis pada tahun 1993 dan hingga kini masih dicari serta mahal harganya.

Jenis aglonema mahal ini memiliki bentuk yang sangat kokoh.

Secara keseluruhan daunnya sangat kompak dengan bentuk daun elips memanjang.

Lalu, tangkai daun berwarna pink serta tambahan bercak-bercak berwarna hijau gelap, merah, pink dan tulang daun yang merah menyala.

Lahirnya Aglonema Pride of Sumatera menandakan babak baru dalam dunia aglaonema hibrida.

Istilah aglaonema hibrida untuk membedakan dengan aglaonema spesies yang jumlahnya mencapai 30 jenis.

Pride of Sumatera sebetulnya bukan aglaonema hibrida pertama yang dilahirkan dari persilangan. Pada periode 1980-an, yang banyak dihasilkan adalah yang tipe daun hijau.

Misalnya ada ciput, sanola, aloet, dan golden fantasi. Dari Thailand ada sitiporn. Sosok pride yang khas, merah kehijauan dengan punggung merah tua menyebabkan popularitas Pride of Sumatera langsung meroket.

Ia melebihi donna carmen yang juga dihasilkan oleh Greg Hambali.

Kehadirannya pada 1985 sangat menggemparkan, sehingga jejaknya kemudian diikuti penyilang Thailand. Maka lahirlah butterfly, lady valentine, dudunyamanee, dan Red Bangkok.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved