Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang Luwu Utara

Apkasindo Tidak Terima Perkebunan Sawit Dituding Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengecam tuduhan soal perkebunan sawit sebagai penyebab banjir bandang Luwu Utara

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Istimewa
Kondisi Sungai Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pasca banjir bandang. 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengecam tuduhan soal perkebunan sawit sebagai penyebab banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Ketua Apkasindo Luwu Utara, Rafiuddin mengatakan bahwa tidak ada perkebunan sawit di Gunung Magandang dan Gunung Lero.

Dua gunung lokasi longsor yang menyebabkan banjir bandang pada Senin (13/7/2020) malam.

Rafiuddin sangat menyayangkan pernyataan dari sejumlah LSM dan pihak terkait menuduh perkebunan sawit penyebab banjir bandang.

"Tidak ada banjir di Luwu Utara akibat perkebunan sawit. Saya sudah minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara mengklarifikasinya. Justru teman-teman petani sawit di sini aktif membantu pengungsi memberikan bantuan dan tempat penampungan," kata Rafiuddin, Selasa (18/8/2020).

Rafiuddin menjelaskan, sawit yang terbawa banjir merupakan bibit milik petani yang biasanya digunakan menyisip.

Biasanya bibit disimpan di depan atau samping rumah petani, jika diperlukan baru dibawa ke kebun.

"Jadi di hulu sungai tidak ada kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Program Nasional Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)," jelasnya.

"Memang ada kebun sawit tetapi posisinya bukan di bantaran atau hulu sungai dan kebun tersebut malah menjadi penyanggah karena sudah berumur tua."

"Ada kebun yang diremajakan namum sangat jauh dari hulu sungai. Saat ini malah dijadikan sebagai tempat penampungan pengungsi dengan camp-camp darurat," tambahnya.

Ketua Apkasindo Sulsel Badaruddin Puang Sabang ikut menegaskan bahwa tudingan perkebunan sawit berada di hulu sungai sebagai penyebab banjir sama sekali tidak benar.

"Saya sudah di telepon Ketua Umum DPP Apkasindo dari Jakarta Bapak Gulat Manurung mengkonfirmasi isu yang beredar dan saya sampaikan ke beliau itu tidak benar," terang dia.

Sejak awal bencana, ia turun ke lokasi dan berkoordinasi dengan Apkasindo Luwu Utara untuk menyelidiki langsung informasi yang beredar.

"Saya pastikan bahwa PSR dan aktivitas kebun lainnya tidak benar sebagai pemicu banjir bandang," ujar dia.

Sebagai bentuk simpati Apkasindo telah membantu korban bencana dengan menyerahkan bantuan sembako dan obat-obatan.

"Saya langsung memimpin kegiatan sosial itu. Jadi pejabat terkait tidak usah saling menyalahkan, fokus saja menolong masyarakat terdampak bencana sesuai tupoksi masing-masing," paparnya.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved