Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fakta di Balik Kisah Mahasiswa UIN dari Keluarga Miskin,Bayar UKT Pakai Uang Receh tapi Ditolak Bank

Fakta di Balik Kisah Mahasiswa UIN dari Keluarga Miskin, Bayar UKT Pakai Uang Receh tapi Ditolak Bank

Editor: Ilham Arsyam
instagram
Fakta di Balik Kisah Mahasiswa UIN dari Keluarga Miskin, Bayar UKT Pakai Uang Receh 

"Pas semester lima ini, ngelihat persyaratannya sama, cuma bedanya surat terdampak Covid-19 doang, ini mah sama saja, sudah putus asa," ujarnya.

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Saeful viral di media sosial karena mengunggah utas di akun Twitternya, @hewanberbicara, tentang usaha membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan uang recehan logam sebanyak Rp 3,5 juta.

Biasanya Ngomongnya Benar, Nikita Mirzani Bilang Gini Soal Video Panas Diduga The Connell Twins

Saeful menceritakan beratnya uang sebanyak Rp 3,5 juta yang terdiri dari pecahan Rp 1.000 logam, mencapai 17,5 kilogram.

Terlebih, utasnya menuai ribuan tanggapan karena uang receh logam tersebut sempat ditolak pihak bank.

Dampak Covid-19

Dampak pandemi Covid-19 benar-benar nyata secara ekonomi, setidaknya hal itu yang terjadi pada Saeful Margasana, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mahasiswa yang akan menginjak semester lima di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam itu, terpaksa memecahkan celengan keluarga dan membayar biaya kuliah menggunakan uang logam.

Kepada TribunJakarta.com, Saeful menceritakan, ayahnya seorang montir tambal ban, sedangkan ibunya penjual gorengan di sekolah.

Sebenarnya, pendapatan sang ibu yang paling terimbas. Ia tidak bisa berjualan karena sekolah ditutup.

Beruntung keluarga yang tinggal di bilangan Cisoka, Kabupaten Tangerang itu memiliki tabungan receh.

Mulai 2016, Saeful, orang tuanya dan dua adiknya selalu memasukkan uang Rp 1.000 logam ke dalam celengan yang terbuat dari botol air mineral bekas.

Terus menerus dikumpulkan, uang tersebut kini digunkan pada situasi darurat.

Saat tenggat bayar kuliah sudah dekat, Saeful, atas seizin orang tuanya akhirnya menggunkan celengan receh logam itu.

Saeful mengungkapkan, pada tahun sebelumnya, ia juga kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT), hingga meminjam kepada seseorang.

Ia tidak ingin kesulitannya kali ini membuatnya kembali berhutang.

"Karena kan lagi pandemi gini. Orang tua juga pemasukan lagi enggak ada. Cuma jualan gorengan di sekolah sekolah juga ditutup, bapak cuma tambal ban, ya tambal ban, paling ngisi angin seribu dua ribu."

"Tahun kemarin sempat pinjam duit buat bayar UKT, mau minjam lagi juga enggak enak, minjam-minjam mulu buat bayar kuliah. Akhirnya ada tabungan dibukalah itu, hari Rabu kalau enggak salah," tutur Saeful melalui sambungan telepon.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved