Banjir Bandang Luwu Utara
Kerugian Akibat Banjir Bandang Luwu Utara Ditaksir Rp 8 Triliun
Kerugian akibat banjir bandang di wilayah Masamba dan Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, ditaksir mencapai Rp 8 triliun
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kerugian akibat banjir bandang di wilayah Masamba dan Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, ditaksir mencapai Rp 8 triliun.
Nilai taksiran dibeberkan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
"Estimasi kerugian akibat banjir bandang antara Rp 7-8 triliun," kata Indah, Jumat (14/8/2020).
Estimasi ini baru di dua wilayah paling parah terdampak.
"Itu baru wilayah Masamba dan Radda, belum wilayah lain," katanya.
Kerugian disebabkan rusaknya infrastruktur jalan, jembatan, rumah, fasilitas khusus, dan fasilitas umum lainnya.
Termasuk lahan pertanian dan perkebunan milik warga.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Luwu Utara Didik Purnomo mengatakan estimasi kerugian Rp 7-8 triliun sudah sesuai prediksi.
"Saya kira sudah benar estimasi kerugian yang disampaikan ibu bupati, karena kami sendiri juga mencatat kerugian bidang tanah terdampak berat itu senilai Rp 2,4 triliun. Berdasarkan data dan informasi zona nilai tanah dari Kementerian ATR/BPN di Masamba tahun 2019," kata Didik.
Nilai itu diperoleh dari total luas bidang tanah terdampak berat dikalikan nilai rupiah murni per meter berdasarkan zonasi.
Banjir bandang terjadi pada Senin (13/8/2020) malam.
Kejadian ini mengakibatkan 38 orang tewas dan 10 hilang.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi