Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tuai Polemik, Kemendikbud Akhirnya Tunda Realisasi Program Organisasi Penggerak Nadiem Makarim

Program Organisasi Penggerak yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim akhirnya baru akan direalisasikan hingga Januari 2021 mendatang.

Editor: Anita Kusuma Wardana
DOK YAHYA CHOLIL STAQUF
Katib Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Kamis (6/8/2020) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Setelah menuai beraram polemik, Program Organisasi Penggerak yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim akhirnya baru akan direalisasikan hingga Januari 2021 mendatang.

Keputusan ini diambil Kemendikbud setelah melakukan evaluasi terhadap Program Organisasi Penggerak selama sebulan.

"Kami juga telah melakukan evaluasi satu bulan ini dan memang setelah evaluasi ini, kemungkinan paling besar program ini lebih baik dimulai di Januari 2021," ujar Nadiem Makarim di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020).

Nadiem Makarim mengatakan keputusan menjalankan Program Organisasi Penggerak mulai awal tahun depan diambil untuk memperbaiki persiapan kegiatan ini serta pertimbangan kelonggaran waktu.

Selain itu, penyempurnaan ini dilakukan untuk mempersiapkan pelaksanaan program di situasi pandemi Covid-19 ini.

"Program ini akan pasti jalan di Januari 2021 dengan berbagai macam penyempurnaan," ucap Nadiem Makarim.

Sebelumnya, Nadiem mengatakan akan melakukan evaluasi lanjutan terhadap Program Organisasi Penggerak.

Evaluasi ini dilakukan setelah beberapa organisasi masyarakat menyatakan mundur karena menilai banyak kejanggalan dalam program ini.

"Kemendikbud telah memutuskan untuk melakukan proses evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan program organisasi penggerak," ujar Nadiem dalam konferensi pers secara daring, Jumat (24/7/2020).

Evaluasi ini dilakukan setelah sejumlah ormas menyatakan mundur dari program ini. PGRI, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak yang diluncurkan Kemendikbud.

Mereka mengkritik tidak jelasnya klasifikasi organisasi yang mendapatkan bantuan dana Program Organisasi Penggerak. Serta kejanggalan dalam proses verifikasi.

Minta Maaf

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengucapkan permohonan maaf atas polemik yang timbul akibat Program Organisasi Penggerak.

Nadiem Makarim juga berharap Muhammadiyah, NU, dan PGRI kembali bergabung membantu pelaksanaan Program Organisasi Penggerak.

"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul dan berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna," ujar Nadiem Makarim melalui video yang dirilis Kemendikbud, Selasa (28/7/2020).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved