Se'i Sapi Bo' Sajikan Daging Asap Empuk dengan Kuah Kaldu dan Sambal Mata Khas Bali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bagi penikmat kuliner Se'i khas Nusa Tenggara Timur (NTT) wajib mencicipi Se'i Sapi Bo'.

Se'i Sapi Bo' merupakan UMKM asal Kota Makassar yang menjajakan Se'i Sapi Bo'di awal tahun 2020.

Berbeda dengan Se'i di tempat lainnya. Bisnis milik Ryan Marco Samahati ini akan memanjakan lidah dengan sapi yang telah diasapi selama enam jam.

Hal itu disampaikan pria yang kerap disapa Bo ini dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.

Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.

Program ini disiarkan langsung di akun YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur.

Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan saling berbagi di masa pandemi Covid-19.

"Sehari sebelumnya, kuliner ini dimarinasi atau bumbui semalaman dan keesokan harinya diasapi selama enam jam," katanya.

"Jadi daging sapi yang diasap selama enam jam dan dimakan dengan daun singkong," katanya.

Tak hanya itu, Se'i Sapi Bo' juga disantap dengan sambal mata ataupun rica berserta kuah kaldu.

Berbeda dengan Se'i khas Kupang, bisnis milik Ryan Marco Samahati menggunakan daging sapi tanpa campuran daging lainnya.

"Pernah saya coba sebentar dibumbui dan diasapi tapi kurang terasa kelezatan," katanya.

Daging yang disajikan tentu empuk dan mengunggah selera.

"Dagingnya bukan asal daging tapi ada bagian tertentu yang harus diasapi. Tapi outlet lain ada yang menggunakan lidah dan bagian lainnya," katanya.