Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profesor, Pengusaha, Birokrat, Politisi Akan Menyelam dan Bersihkan Pulau Makassar Saat 17 Agustus

profesor yang tergabung dalam Gusung Tallasa Community ( Gustalcom ) memotori sejumlah kegiatan dalam rangka ikut menyambut HUT ke-75 RI tahun 2020.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Edi Sumardi
DOK GUSTALCOM
Ketua Gustalcom Prof Dr Mansjur Natsir saat bertemu dengan Penjabat Wali Kota Makassar Prof Dr Rudy Jamaluddin di Balai Kota Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Rabu (12/8/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah profesor yang tergabung dalam Gusung Tallasa Community ( Gustalcom ) memotori sejumlah kegiatan dalam rangka ikut menyambut HUT ke-75 RI tahun 2020.

Mereka akan menggelar serangkaian kegiatan yang berbasis laut dan pulau-pulau.

Gustalcom merupakan wadah para pencinta lingkungan laut di kawasan Spermonde Archipelago yang berbasis di Pulau Gusung Tallasa (dulu Tallang), Makassar.

Anggota komunitas ini berasal dari berbagai profesi dan strata sosial yang dipersatukan oleh rasa cinta terhadap lingkungan laut.

Rencana kegiatan tersebut telah dilaporkan Ketua Gustalcom Prof Dr Mansjur Natsir kepada Penjabat Wali Kota Makassar Prof Dr Rudy Jamaluddin di Balai Kota Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Rabu (12/8/2020).

Pj Wali Kota Makassar dijadwalkan membuka acara puncak berupa pelepasan peserta renang dari Pantai Popsa ke Pulau Gusung Tallang , Senin, 17 Agustus 2020 subuh.

Peserta renang dibatasi hanya 45 orang.

Rangkaian acara dimulai dengan mengunjungi Pulau Badi untuk melakukan bakti sosial berupa pembagian sembako, pemeriksaan kesehatan, pemebersihan pulau, dan penanaman 17 pohon terdiri atas sukun dan kelapa.

Pada 16 Agustus 2020, kunjungan ke Pulau Kodingareng Keke.

Di tempat ini juga akan sejumlah kegiatan sosial yang dilanjutkan dengan penyelaman untuk memancang 8 bendera Merah Putih di bawah laut yang dipimpin oleh pakar kelautan dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Jamaluddin Jompa.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menyimbolkan "17-8-45", Hari Proklamsi Kemerdekaan RI.

Ketua Panitia Pelaksana Ariady Arsal, mengatakan, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah pihak seperti Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar, PT Pelindo IV, mahasiswa Kelautan Unhas, serta dukungan donatur baik perorangan maupun perusahaan seperti Benteng Kupa Group, perusahaan properti yang berbasis di Makassar.

"Alhamdulillah, animo masyarakat cukup besar. Namun, peserta kita batasi karena kita tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemik Covid-19," kata mantan Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel ini.

Kegiatan bakti sosial dan penananam pohon, bukan kali ini saja.

Jauh sebelumnya, secara periodik mereka melakukan kegiatan serupa.

Bahkan, pohon sukun dan kelapa sudah banyak yang tumbuh di berbagai pulau hasil tanam dari komunitas ini.

Yang paling sering dilakukan adalah membersihkan samaph di Pulau Gusung Tallang yang memang menjadi "base camp" mereka.

Gustalcom juga sudah dilembagakan secara resmi dengan akte notaris.

Sejumlah tujuan yang disebutkan dalam akte pendirian berbentuk yayasan tersebut.

Antara lain, sebagai organisasi lokal, regional, dan global yang mempromosikan perdamaian dunia, memerangi sampah di laut, dan ambil peran dalam pemberdayaan nelayan.

Tujuan lainnya, sebagai pusat persahabatan dan persaudaraan sebagai anak manusia tanpa melihat afiliai aliran politik, golongan, agama, suku, dan ras.

Terbentuknya komunitas ini berawal seringnya mereka bertemu di Gusung Tallang.

Dimotori Prof Mansjur yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas ini, Prof Jamaluddin Jompa sekaligus Guru Besar Fakultas Kelautan Unhas, Dr Iqbal Sultan sekaligus dosen Fisip Unhas, Dr dr Marhaen Hardjo, Prof Dr drg Hasanuddin Thahir, Haji Bahar sekaligus pengusaha properti, Dr Rusnadi, Ismail Manda sekaligus CEO Benteng Kupa Group, Misbahuddin Hadjdjini sekaligus kontraktor, Ariady Arsal sekaligus politisi PKS, Fiza R Ali sekaligus wanita pengusaha, dan lainnya.

Dari kalanngan birokrat biasa hadir antara lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sulsel Ir Hj Fitriani MP, dan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel Dr H Iqbal Suheb, bahkan Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Anggota lainnya juga sering hadir seperti Prof Dr dr Wardihan Sinrang sekaligus FKU Unhas, Prof Dr Azhar Arsyad sekaligus mantan Rektor UIN Alauddin, pengusaha nasional Aksa Mahmud, mantan Ketua REI Sulsel-Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel Ir Djamaluddin Djafar, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sulsel Selle KS Dalle, dan para ibu-ibu rumah tangga dan mahasiswa.

Saban hari mereka mengunjungi Gusung Tallang.

Menariknya, mereka membawa berbagai jenis penganan, yang rata-rata kue tradisional, untuk dikonsumsi secara bersama-sama pula.

Gusung Tallasa dulunya adalah sebuah tanggul yang memanjang dari utara ke selatan sepanjang 1,2 km yang berfungsi untuk meredam ombak yang masuk ke areal pelabuhan Makassar.

Namun, karena proses sendimentasi yang terjadi secara terus-menerus dan sudah berlansung lama, sehingga di bagian sisi utara tanggul terjadi penumpukan pasir putih yang lama kelamaan semakin membesar dan melebar sehingga membentuk lah pulau.

Untuk menjngkau pulau ini, hanya butuh waktu sekira 3-5 menit dari bibir Pantai Losari menggunakan perahu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved