Harapan Sekprov Sulsel ke APJII, Jangan Bebani Biaya Mahal
Teknologi informasi, lanjut Hayat, memberi sumbangsih dalam menekan penyebaran virus di masyarakat.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani melihat, perlunya ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kebutuhan internet pemerintah daerah dan masyarakat.
"Kami berharap kepada operator telekomunikasi melalui APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) agar dapat membantu dalam ketersediaan infrastruktur teknologi informasi," katanya.
"Di samping itu saya berharap tidak membebani biaya yang mahal terhadap pemerintah daerah maupun masyarakat," jelas Hayat pada webinar Adaptasi Kebiasaan Baru yang digelar bersama Direktorat Jenderal Penyelenggaraan dan Pos Informatika Kementerian Informatika RI, Selasa (11/8/2020).
Teknologi informasi, lanjut Hayat, memberi sumbangsih dalam menekan penyebaran virus di masyarakat.
"Mungkin jika melihat angka statistik dari jumlah penularannya, peran teknologi tidak akan terasa, namun kita bisa membayangkan jika tidak ada bantuan teknologi sejak awal virus ini muncul, maka korban yang berjatuhan akan lebih banyak dari saat ini," kata Hayat dalam rilisnya.
Sejumlah aplikasi yang dapat memberi pelayanan secara daring kepada masyarakat di masa pandemi yakni SIMAK untuk pengurusan perizinan, pembayaran pajak kendaraan secara online, maupun penyampaian aspirasi kepada Pemprov Sulsel melalui aplikasi Baruga Sulsel.
"Aplikasi ini sangat membantu manyarakat karena masalah-masalah yang disampaikan lebih cepat direspon ataupun ditindak lanjuti," kata Hayat.
Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Sulsel Amson Padolo memberi apresiasi kepada Kementerian Kominfo RI melalui Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika bekerja sama dengan Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Utamanya dalam mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya apresiasi Kementerian Kominfo RI yang menciptakan aplikasi Peduli Lindungi pada sistem Android yang dapat membantu dalam mengidentifikasi orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19," kata Amson.