Akhirnya Sembuh dari Covid-19, Penyintas Muda Ini Tak Percaya dengan Hasil Rapid Test
Sejak adanya virus corona di Indonesia, Kukuh merasa bahwa rapid tak begitu efektif untuk melihat seseorang terpapar atau tidak.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
lihat foto
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Menjadi penyintas muda Covid-19, Kukuh Lestaryo Adi tak percaya rapid test.
Hal itu diungkapkannya saat ditemui pada Senin (10/8/2020) di Pasar Kopi, Jl Andi Djemma, Kota Makassar.
Padahal ia sudah menjalani masa isolasi di wisata covid-19 selama dua mingguan lebih sejak dinyatakan positif.
"Memang saya terpapar virus itu, tapi saya tidak percaya rapid," jelasnya.
Namun, sejak adanya virus corona di Indonesia, Kukuh merasa bahwa rapid tak begitu efektif untuk melihat seseorang terpapar atau tidak.
• Cerita Kukuh Lestaryo Adi Terpapar Covid-19, Tak Sadar Hilang Penciuman
"Dari awal saya sudah memilih untuk swab saja, namun hasilnya adalah non reaktif. Nanti pada swab kedua lalu, dinyatakan positif," tuturnya.
Kukuh pun mengatakan ia memilih swab test karena tingkat akuratnya lebih tinggi dibanding rapid test.
Banyaknya informasi yang beredar tentang rapid test membuat Kukuh mengikuti swab test saja.
"Saya orangnya suka membaca dan melihat informasi, saya percaya rapid itu bukan untuk engetes corona tapi melihat apakah antibodi kita aktif untuk melawan bakteri ataupun virus. Makanya swab test saja agar hasilnya fix," jelasnya.
Selain itu juga, ternyata Kukuh sudah aktif melakukan beberapa kegiatan kerelawanan untuk Sulsel.
Mulai dari pembagian sembako terdampak covid-19 hingga Alat Pelindung Diri (APD).
Menjadi penyintas muda covid-19, membuat kegiatan kerelawanannya harus tertunda.
Namun, setelah dinyatakan sembuh dan pulang pada Minggu (9/8/2020) seluruh aktivitas yang disukainya kembali dilakukan.(*)
