Tanggapan Manager Humas Pegadaian Kanwil Makassar Soal Ekonomi Sulsel Minus 3,87%,
Bukannya tumbuh positif di triwulan II tahun 2020, ekonomi Sulsel malah minus 3,87 persen, secara nasional anjloknya hingga 5 persen.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajer Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar, Muh Idris Mappakaya Syar turut menanggapi anjloknya perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel).
Akibat, andemi Covid-19 semakin memperburuk perekonomian di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bukannya tumbuh positif di triwulan II tahun 2020, ekonomi Sulsel malah minus 3,87 persen, secara nasional anjloknya hingga 5 persen.
"Ekonomi triwulan II 2020 terkontraksi sebesar -5.32 persen secara YoY. Angka ini berada di atas prediksi Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Q2 sebesar -4,3 persen dan -4,8 persen," katanya, Senin (10/8/2020).
Menurutnya, salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga, dimana sektor ini berkontribusi sebesar 57,85 persen terhadap PDB Indonesia.
Pertumbuhan sektor konsumsi biasanya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagaimana laporan BPS Q2 2020 bahwa konsumsi rumah tangga tumbuh negative sebesar -5,51 persen, inline dengan pertumbuhan ekonomi kuartal dua tahun ini.
"Rasanya cukup berat untuk membuat pertumbuhan ekonomi Kembali postif di Q3 2020/ yang artinya Indonesia bersiap untuk masuk jurang resesi, namun jika tidak berhasil tumbuh positif, paling tidak pertumbuhan ekonomi tidak terkontraksi sebesar Q2 2020," ujarnya.
Selain itu, kata Idris, memperbaiki pertumbuhan ekonomi di Q3 2020 maka pemerintah perlu mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, sektor yang menyumbang lebih dari setengah PDB Indonesia.
Beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya, memberikan subsidi biaya internet kepada masyarakat, dimana biaya internet masyarakat meningkat di tengah pandemic karena harus misalanya sekolah dari rumah.
Kedua pemerintah perlu memperbaiki penanganan COVID 19, sebagaimana dikutip Majalah Forbes, Indonesia berada di urutan 97 dari 100 negara terkait keselamatan COVID 19.
"Dengan memperbaiki ini, kepercayaan wisatawan khususnya mancanegara dapat meningkat sehingga industri pariwisata dapat kembali bangkit agar yang lainnya juga ikut bergerak," ucapnya.
Olehnya itu, memberikan dukungan kepada UMKM dengan memberikan akses permodalan yang mudah, subsidi bunga dan pendampingan dalam pengelolaan usaha.
"Terkait akses permodalan bagi UMKM, Pegadaian menyalurkan Kredit Ultra Mikro kepada pelaku UMKM yang bunganya lebih rendah dibanding kredit komersil lainnya," tukasnya.
Ia menambahkan, Pegadaian juga memberikan pinjaman tanpa bunga kepada masyarakat sampai dengan satu juta rupiah melalui Program Gadai Peduli.