Dilantik sebagai Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse Tak Pernah Baca SK
Padahal dalam beberapa hari sebelumnya Surat Keputusan (SK) penunjukan dirinya sebagai Rektor sudah dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Ambo Asse resmi menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar setelah dilantik oleh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di Balai Sidang Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Senin (10/8/2020).
Pelantikan Prof Ambo Asse disaksikan langsung oleh Perwakilan Dikti PP Muhammadiyah, Prof Irwan Akib, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Unismuh, Saiful Saleh, dan juga Rektor lama, Prof Abd Rahman Rahim.
Sebelum dilantik Prof Ambo Asse yang saat ini juga menjabat Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Selatan, dirinya tak pernah merasa sebagai rektor.
Padahal dalam beberapa hari sebelumnya Surat Keputusan (SK) penunjukan dirinya sebagai Rektor sudah dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah.
"Sudah empat hari beritanya menyebut saya sebagai rektor tapi saya tidak merasa, bahkan hingga hari ini SK itu tidak pernah saya baca, tapi hari ini saya dilantik," ucapnya saat menyampaikan pidato usai dilantik.
Lebih lanjut Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin 2008-2012 ini menyampaikan ketika PP Muhammadiyah mengamanahkan untuk memimpin Unismuh maka ia berkomitmen melanjutkan berbagai capaian rektor sebelumnya.
"Kita akan meneruskan dan kembangkan apa yang telah di rintis di Unismuh Makassar selama ini," ucapnya.
Baginya, Unismuh Makassar tidak asing lagi. Diawal berdirinya, ia telah mengajar di Unismuh.
Bahkan untuk pertama kalinya berprofesi sebagai Dosen, Prof Ambo Asse menjadi Unismuh sebagai kampus pertamanya pada tahun 1985.
"Melaksanakan amal usaha di Muhammadiyah adalah upaya melaksanakan agama allah, menjunjung tinggi agama Allah, mari kita semua bersinergi, ikhlas bersungguh sungguh untuk menata kampus kita untuk masa depan yang lebih maju dan berkembang," jelasnya.
Sementara itu Prof Abdul Rahman Rahim, sebagai rektor lama mengungkapkan dirinya sempat meminta izin saat ingin kembali maju sebagai rektor untuk periode 2020-2024 kepada Prof Ambo Asse.
"Saya bahkan menemui dan melapor ke beliau waktu saya mau maju kembali sebagai rektor, tapi inilah kehendak dari Allah bahwa kita tak bisa memprediksi apa yang terjadi ke depan," ucapnya.
Meski tak terpilih lagi, Prof Abd Rahman menerangkan bahwa dirinya secara pribadi mendukung Prof Ambo Asse untuk mengembangkan Unismuh Makassar.
"Unismuh sudah menjadi kampus papan atas, semoga di tangan beliau Unismuh semakin naik lagi kalau bisa di atasnya lagi papan atas. Insya Allah kita doakan yang terbaik dan mendukung," sambungnya.
Pesan Wagub
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, turut menghadiri pelantikan Prof Ambo Asse sebagai Rektor Unismuh Makassar.
Dalam sambutannya ia menyampaikan dengan pengembangan ekonomi dan usaha yang di lakukan Unismuh, menjadikan Unismuh Universitas yang mandiri.
"Unismuh dapat menjadi percontohan sangat ideal, jika Pemerintah melakukan sinergitas bersama Muhammadiyah, sebab Muhammadiyah memiliki warga sampai ke pelosok Indonesia," jelasnya.
Untuk hal kemandirian, Unismuh punya kewenangan sendiri untuk mandiri untuk menciptakan sebuah industri.
"Kami mendorong kampus ke depan untuk pengabdian masyarakat. Melakukan sebuah penelitian dan kajian yang efektif serta pendampingan untuk membantu serta memberi solusi langsung masyarakat sekitar dalam persoalan sehari hari mereka" tambahnya.