Jalan Trans Sulawesi di Radda Terendam Lagi, Kantor DPRD Lutra Jadi Pengungsian

TRIBUNLUTRA.COM - Jalan Trans Sulawesi di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, kembali digenangi air, Jumat (7/8) petang.

Air setinggi 50 centimeter menutup jalan tersebut.

Air berasal dari luapan Sungai Radda setelah hujan mengguyur wilayah Baebunta-Masamba dan sekitarnya.

"Jalan kembali ditutup karena tergenang air," kata warga Haeril.

Kendaraan dialihkan ke jalur alternatif agar tidak tidak terjebak macet.

• Utamakan Protokol Kesehatan, LIB Akan Kumpulkan Dokter Klub Liga 1 Sebelum Kompetisi Dilanjutkan

• Fakta-fakta Pernikahan Unik, Ayah Mertua Nikahi Ibu Kandung, Wanita-wanita yang Haram Dinikahi

• Promo di TSM, Beli Pizza Gratis 2 Minuman Seharga Rp 70 Ribu, Ada juga Makan Berdua Hanya Rp 45 Ribu

Pegendara dari arah Kota Palopo atau Makassar yang ingin ke Kota Masamba ataupun Kabupaten Luwu Timur melalui jalur Desa Baebunta ke Desa Salulemo, Kecamatan Baebunta, dan keluar di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.

Begitupula kendaraan dari arah sebaliknya. Juga melalui jalur yang jaraknya lebih jauh sekitar 25 kilometer itu.

Saat ini, kantor DPRD Kabupaten Luwu Utara di Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, dijadikan tempat pengungsian korban banjir bandang.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Luwu Utara Aspar mengatakan, pengungsi yang berada di Kantor DPRD sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK).

Mereka ditempatkan di ruang fraksi dan lorong kantor.

• Terbuai Janji Manis Pria Iran Pacaranya, Uang Ratusan Juta Sosialita Makassar Dikuras, Kronologi

• 6 Jenis Aglonema Cantik dan Populer di Kalangan Pecinta Tanaman Hias

• Ariel Noah Bakal Segera Nikah, Antara Luna Maya, Sophia Latjuba, Pevita Pearce, BCL? Ini Kata Indigo

"Di sini ada 22 KK korban banjir bandang dari Pontaden dan Lombok, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba," kata Aspar.

Aspar menyebutkan, pihaknya tengah membangunan hunian sementara untuk kelurga yang selama ini tinggal di lorong kantor.

"Kami memanfaatkan parkiran kantor untuk dijadikan hunian sementara. Karena ruang fraksi tidak cukup," ujar Aspar.

Selain menyiapkan tempat, DPRD Luwu Utara juga menyediakan dapur umum dan air bersih.(*)