Korban Banjir Bandang Luwu Utara Minta Dilibatkan Dalam Kajian Sungai Masamba
Hatta mengaku salah satu dari sekian banyak korban banjir bandang Masamba yang tidak punya target atau kepentingan apapun.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Korban banjir bandang Hatta Pasajo meminta dilibatkan dalam pertemuan ataupun kajian tentang Sungai Masamba.
Permintaan itu Hatta sampaikan dalam keterangan tertulisnya.
"Harapan kami adalah jika ada pertemuan ataupun kajian tentang Sungai Masamba tolong libatkan kami untuk ikut memberi sumbang saran," kata Hatta, Jumat (7/8/2020).
Hatta mengaku salah satu dari sekian banyak korban banjir bandang Masamba yang tidak punya target atau kepentingan apapun.
Selain kepentingan agar Daerah Aliaran Sungai (DAS) Masamba yang telah membawa bencana sosial dan bencana ekonomi bisa normal kembali minimal 60 persen dari kondisi normal.
"Kami yang lahir dan besar di Masamba sudah kali kedua melihat, menyaksikan, mengalami bahkan merasakan banjir bandang Sungai Masamba," kata dia.
"Banjir bandang pertama yang kami alami terjadi pada awal tahun 80-an yang mana pasca banjir elepasi permukaan air sungai hampir sejajar dengan permukaan tanah datar di sekitar Masamba waktu itu, yang berdampak pada teredamnya Masamba jika terjadi banjir walaupun bukan banjir besar."
Banjir bandang kedua terjadi pada Senin (13/7/2020) lalu.
"Yang juga salah satu dampaknya adalah naiknya dasar dan permukaan sungai oleh sedimentasi sehingga elepasi permukaan sungai ada yang lebih tinngi dari dataran di sekitar Masamba, yang akibatnya jika banjir datang seperti yang sudah kita saksikan dan rasakan bersama," jelasnya.
"Meski ilmu kami jauh dari disiplin ilmu formal tentang DAS ataupun persungaian, tetapi kami punya pengalaman tentang kondisi dan karakter sungai ini yang mungkin bisa ada manfaatnya jika diinplementasikan. Kata orang bijak pengalaman adalah guru terbaik, ilmu formal tidak selamanya unggul ketika diimplementasikan," jelasnya.
Diketahui, sebanyak 3.176 unit rumah terdampak bencana banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Luwu Utara Arief R Palallo mengatakan, rumah terdampak berada di enam kecamatan.
Kecamatan Baebunta 1.020 unit, Kecamatan Masamba 880 unit, Kecamatan Baebunta Selatan 452 unit, Kecamatan Malangke 322 unit, Kecamatan Malangke Barat 300 unit, dan Kecamatan Sabbang 202 unit.
"Total rumah terdampak 3.176 unit," kata Arief.
Rinciannya rusak berat sebanyak 1.116 unit rumah.