KISAH Ayah Nekat Curi HP untuk Anak Belajar Online, Ditemukan saat Makan Mie di Gubuk Kecil
Kisah sedih ini diutarakan oleh Ahmad Teguh (34), warga Kampung Cilelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler.
Ahmad, yang datang bersama seorang temannya, lantas mengetuk pintunya dan meminta izin masuk ke rumah tersebut.
"Awalnya, sih, kalau HP-nya ada, pelaku pencurian mau saya bawa ke kantor polisi. Cuma setelah ketemu, kok jadi sedih dan ada rasa kasihan," katanya.
Di dalam rumah, kata Ahmad, terdapat pasangan suami-istri dengan tiga anak.
Rumah itu berukuran sekitar 4x6 meter persegi dan terbuat dari bilik bambu.
Tak banyak perabotan di dalam rumah.
• Awal Bayi 3 Bulan di Bantimurung Derita Gizi Buruk, Keluar dari RSUD karena Orangtua Tak Punya Biaya
• CERITA Korban Saksikan Detik-detik Ledakan Lebanon, Keluar dari Mobil dan Berlindung di Gedung
Hanya ada satu lemari pakaian dan lemari piring yang sudah usang.
Kondisi rumahnya pun sangat sederhana.
Salah seorang anak dilihat Ahmad sedang belajar daring memakai HP milik ayahnya.
Ahmad pun makin sedih dan miris karena HP curian itu ternyata dipakai untuk belajar.
Menurut Ahmad, anak itu duduk di kelas 1 SMP, sedangkan kakaknya sudah putus sekolah dan adiknya yang paling bontot belum bersekolah.
"Saya sangat enggak nyangka si bapak nyuri HP biar anaknya bisa tetap sekolah dan belajar daring.
Dari situ saya langsung lemas. Apalagi waktu nunggu, saya lihat keluarga itu cuma makan sepiring mi instan dan dimakan bersama," ujarnya.
Kepada bapak pemilik rumah, Ahmad pun mengatakan HP yang digunakan anak itu milik ayahnya.
Bapak yang bekerja sebagai kuli itu pun mengakui bahwa HP itu memang hasil curian.
"Saya minta saja si bapak datang ke rumah biar enggak salah paham. Dia langsung datang sambil menangis," ucapnya.