Sosok Peretas Akun Twitter Barack Obama hingga Bill Gates, Berusia 17 Tahun, Kini Hadapi 30 Dakwaan
Seorang remaja 17 tahun yang kini jadi tersangka dalang peretasan Twitter, hingga membajak akun sejumlah tokoh terkenal itu.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Dunia media sosial memang cukup berbahaya jika tak dilindungi dengan maksimal.
Terlebih lagi dengan media sosial yang dimiliki sejumlah figur dunia.
Pastinya, ada-ada saja cara untuk meretas akun para figur dunia untuk niat yang bermacam-macam.
Seperti yang dialami mantan Presiden AS Barack Obama, Bill Gates, Elon Musk, hingga Apple.
Namun, setelah dalam pencarian sosok peretas kini telah ditemukan dan ditangkap.
Ia adalah seorang remaja 17 tahun yang kini jadi tersangka dalang peretasan Twitter, hingga membajak akun sejumlah tokoh terkenal itu.
Dilansir dari Tribunjateng.com , hal ini diketahui dari hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan petugas terkait.
Petugas sudah mengamankan tersangka ini.
Penyelidikan terkait kasus peretasan dengan modus penipuan bitcoin yang menimpa sejumlah akun media sosial Twitter pada pertengahan Juli terus berlanjut.
Biro Penyelidikan Federal AS ( FBI), Internal Revenue Service (IRS) AS, Agen Rahasia AS (US Secret Service), dan lembaga penegak hukum negara bagian Florida telah menangkap dan menetapkan tersangka pelaku bernama Graham Clark pada Jumat (31/7/2020) kemarin.
Clark, seorang remaja berusia 17 asal Florida, diduga merupakan "dalang" kasus peretasan yang membajak akun-akun Twitter milik sejumlah tokoh terkenal itu, termasuk mantan Presiden AS Barack Obama, Bill Gates, Elon Musk, hingga Apple.
"Ia (Clark) ditangkap di apartemennya di Tampa. Saya mengapresiasi para penegak hukum setempat, FBI, IRS, dan Agen Rahasia AS karena telah mengungkap dan mengidentifikasi pelaku penipuan bitcoin itu," kata Andrew Warren, Jaksa Agung Negara bagian Hillsborough.
Dalam keterangan tertulis yang dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (1/8/2020), disebutkan bahwa Clark diduga telah memanipulasi karyawan Twitter dengan metode social engineering, sehingga berhasil membobol akun aplikasi percakapan Slack.
Dalam Slack tersebut, terdapat data percakapan yang rahasia, yakni akun dan password ke sistem backend milik Twitter.
Dengan masuk ke backend Twitter, peretas bisa memperoleh informasi kredensial seluruh pengguna Twitter, seperti username, password, dan e-mail yang digunakan untuk mendaftar.
Clark menghadapi lebih dari 30 dakwaan, termasuk penipuan berencana, pencurian identitas, tindak peretasan, dan penyalahgunaan informasi.
"Ia tak hanya memperoleh jumlah uang yang sangat besar, tapi juga dapat membawa pengaruh buruk terhadap ekonomi di Amerika karena ia memiliki akses ke akun Twitter politisi maupun publik figur lainnya," kata Warren.
Dua pelaku lain
Selain Clark, Departemen Kehakiman AS juga telah menetapkan dua tersangka terdakwa lainnya yaitu Nima Fazeli yang berusia 22 tahun asal Orlando dan Mason Sheppard berusia 19 tahun asal Inggris.
Menurut Biro Penyelidikan Federal AS (FBI), Sheppard dan Fazeli menggunakan SIM untuk memverifikasi kriptokurensi Coinbase agar dapat mengambil alih sejumlah akun untuk mengunggah kicauan berisi penipuan bitcoin.
Setelah diambil alih, mereka meminta follower akun-akun yang dibajak tersebut untuk mendonasikan bitcoin ke alamat-alamat wallet yang tercantum, dengan iming-iming akan dikembalikan dalam jumlah dua kali lebih besar.
Fazeli dituntut hukuman 5 tahun penjara dan denda sebesar 250 ribu US Dollar (Rp 3,6 miliar).
Sementara, Sheppard terancam hukuman 20 tahun penjara dan denda senilai 250 ribu US Dollar (Rp 3,6 miliar) atas kasus pencucian uang dan penipuan.
Twitter sendiri telah mengakui adanya rentetan kasus peretasan di platform miliknya. Hingga saat ini, Twitter pun masih terus melakukan investigasi bersama aparat penegak hukum.
"Kami mengapreasiasi langkah cepat yang dilakukan oleh para penegakan hukum dalam menyelidiki kasus ini. Kami akan terus bekerja sama untuk terus menginvestigasi dan memberikan informasi terbaru secara transparan dan berkala," tulis Twitter dalam kicauannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Remaja 17 Tahun Dalang Peretas Twitter, Bajak Akun Barack Obama hingga Bill Gates, Kini Ditangkap