Tribun Makassar
Duga Ada Pungli, Penghuni Rusunawa Lette Serbu Kantor Pengelola
Puluhan penghuni rusun mendatangi kantor pengelola Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Kampung Lette, Jl Rajawali Lorong 13.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan penghuni rusun mendatangi kantor pengelola Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Kampung Lette, Jl Rajawali Lorong 13, Makassar, Selasa (4/8/2020) siang.
Kedatangan para penghuni itu buntut dari adanya dugaan pungutan liar yang dialami.
Mereka menyebut, pengelola melakukan pemungutan biaya yang tidak wajar terhadap sejumlah fasilitas umum, seperti listrik, air, dan biaya balik nama.
"(Dugaan punglinya) itu, listrik, air sama biaya balik nama. Seperti air, itu ada yang bayar Rp 300 ribu, padahal normalnya di bawah Rp 100 ribu, karena kita dijatah," kata seorang penghuni, FR (45).
Dugaan pungli itu, kata FR, sudah berlangsung sejak lama. Namun, para penghuni baru berani bersuara setelah melihat penghuni dari rusun lain melakukan aksi protes.
"Lamami sebenarnya begini, sejak 2014. Tapi selaluki diintervensi diancam mau dikasih keluar. Kita mulai berani melawan begini karena kita lihat protesnya penghuni (Rusunawa) Pannambungan," ungkapnya.
Hingga pukul 12.39 Wita, para penghuni masih berkumpul di depan kantor pengelola.
Mereka mencari seorang pengelola berinsial S yang saat ini tidak berada di kantor.
Pantauan di lokasi sejumlah petugas Satpol PP dan seorang personel Babinsa tampak berjaga-jaga.(*)
