FT Unibos
Webinar Teknik Lingkungan Unibos Bahas Sinergitas Pengelolaan Sampah
Penyebab kerusakan lingkungan dan makin memburuknya penghidupan kita lantaran masalah sampah yang hingga kini belum seutuhnya bisa tertangani.
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Permasalahan lingkungan dalam satu dekade terakhir ini terus mencuat sebagai permasalahan yang cukup krusial.
Salah satu penyebab kerusakan lingkungan dan makin memburuknya penghidupan kita lantaran masalah sampah yang hingga kini belum seutuhnya bisa tertangani.
Banjir yang kerap terjadi di wilayah perkotaan tak lain salah satu penyebabnya adalah sampah yang tak di olah dan dibiarkan berserakan di kanal, sungai dan got-got pemukiman.
Berangkat dari masalah tersebut Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Bosowa (Unibos) menggelar webinar nasional, Rabu (29/7/2020).
Penyelanggara mengangkat tema “Sinergitas Pengelolaan Sampah” dengan menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dibidangnya.
Seperti Melinda Aksa selaku CEO Bosowa Foundation, Environmental Engineering Kitakyushu University Jepang, Dr Indriyani Rachman.
Kemudian Dr Darhamsyah selaku Kepala P3E Sulawesi & Maluku dan Saharuddin Ridwan yang merupakan ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia.
Webinar yang dilaksanakan via aplikasi zoom dan live streaming YouTube, facebook, dan instagram Unibos ini turut diikuti 350 Peserta dari seluruh kalangan masyarakat juga dosen, mahasiswa dan karyawan.
Webinar ini dibuka langsung oleh Rektor Unibos, Prof Muhammad Saleh Pallu, yang dalam sambutannya menuturkan bahwa seminar ini penting dilaksanakan melihat perilaku manusia yang terus kurang memperhatikan dampak sampah yang semakin banyak dari waktu-ke waktu.
“Oleh karena itu seminar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat agar mendapatkan ide dan soslusi untuk bagaiamana mengelola sampah. Hal ini juga merupakan bentuk dari tri dharma perguruaan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat dalam membantu pemerintah untuk mengedukasi kepada warga kita untuk mengolah sampah secara makro dan mikro,” tuturnya.
Ia juga menjabarkan bahwa saat ini Unibos telah melakukan implementasi yaitu membentuk lembaga Sekolah Sampah, Makassar Memilah Sampah yang juga turut didukung oleh Bosowa Peduli tentunya dengan gagasan dari Ketua Yayasan Aksa Mahmud.
Sementara itu Dr Indriyani Rachman Selaku memaparkan beberapa pembahasan dan berpesan agar sebaiknya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi mensinkronkan kurikulum Pendidikan dengan Pendidikan lingkungan.
“Di sekoalah-sekolah sebaiknya mengajarkan anak-anak bahaya sampah dan bagaiamana mengolala sampah mulai sedari kecil agar terbentuknya budaya mengelola sampah yang baik ditengah masyarakat,” paparnya.
Untuk lingkungan Bosowa Foundation sendiri telah lebih dulu menerapkan pengelolaan sampah dengan berbagai cara.
Hal ini diungkapkan CEO Bosowa Foundation Melinda Aksa yang juga sekaligus dewan pembina Bosowa Peduli.