TRAGIS, Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Malah Ditinggal Pacar, Perlakuan di Wanita Disorot
Sungguh Tragis nasib Mahasiswi ini. Baru duduk di semester 3, sudah harus menanggung derita. Bagaimana tidak, dirinya yang masih belia kini mengandun
Sempat hampir putus asa, mahasiswi tersebut kini mengaku bersemangat merawat kandungannya.
Ia pun berencana jujur kepada keluarganya tentang keadaannya.
"Makasih atas support kalian, aku jadi semangat buat ke depannya.
Aku mutusin bakal rawat anakku, aku gamau dia diadopsi orang lain.
Makasih buat yang ingin adopsi anakku, kalian perhatian banget sama aku.
Mungkin aku bakal jujur ke ortu setelah aku melahirkan nanti," tulisnya dalam video lain.
Hingga saat ini belum diketahui kebenaran cerita video tersebut.
Pandangan Psikolog
Menanggapi kisah tersebut, psikolog keluarga dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta, R Yuli Budirahayu menilai, memberi informasi jujur kepada keluarga adalah pilihan terbaik.
"Meskipun jauh dari keluarga, harus ada komunikasi dengan orangtua, siapa tahu ada respons yang menenangkan sehingga psikologisnya menjadi tenang," ungkap Yuli saat dihubungi Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ), Sabtu (25/7/2020).
Langkah berkomunikasi dengan lingkungan sekitar terlebih dulu juga bisa diambil.
"Kalau tidak siap menyampaikan ke keluarga mungkin lingkungan sosialnya bisa membantu menyampaikan ke keluarga," imbuhnya.
• Klasemen MotoGP 2020 Setelah MotoGP Andalusia, Fabio Quartararo di Puncak, Rossi?
Yuli juga berharap pihak keluarga nantinya tidak memperburuk situasi jika sudah mendapatkan kabar tersebut.
"Kalau berkaca ideal ya sikap orangtua semestinya tidak memperburuk situasi keadaan psikologis masing-masing, terutama anaknya yang hamil tadi," ungkap Yuli.
Mencoba untuk lebih tenang dan menerima kenyataan disebut Yuli sebagai langkah yang tepat untuk diambil.
