Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kilas Tokyo

Cara Pemerintah Jepang Atasi Kelesuan Wisata di Negeri Sakura

Di Jepang, kedatangan international traveller April lalu hanya 2.900 orang. Turun 99,9 persen jika dibanding tahun lalu. Terpuruk sejak 1964.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Muh Zulkifli Mochtar
Area Kabukicho, kawasan entertainment dan hiburan di Shinjuku, Jepang 

Oleh: Muh. Zulkili Mochtar
Doktor alumni Jepang asal Makassar. Saat ini bermukim di Tokyo

Jangan salahkan pelaku industri pariwisata jika sektor ini masih saja lesu.

Seluruh dunia punya pemikiran sama, masih ragu berpikir untuk wisata keluar negeri.

Di Jepang saja, kedatangan international traveller April lalu hanya 2.900 orang, turun 99,9 persen jika dibanding tahun lalu.

Pertama kali semenjak 1964, jumlah dibawah 10 ribu orang.

Turis domestik juga anjlok, saat libur Golden Week Mei lalu, orang memilih berdiam di rumah.

Mobilitas Keseharian di Tokyo

Cerita Putri Pariwisata Sulsel Lolos dari Terjangan Banjir Bandang

Penumpang Shinkasen turun 95 persen. Penerbangan domestik ANA turun 96,5 persen.

Olimpiade pun ditunda. Ibarat sudah jatuh ketimpa tangga lagi.

Lengkap sudah kerugian besar dunia pariwisata negara Jepang.

Padahal sebelum Covid-19, pemerintah Jepang pasang target tinggi; 40 juta turis wisman pada tahun 2020.

Tahun 2019 lalu sudah tercapai hampir 32 juta turis, tinggal sedikit lagi.

Magnet event Olimpiade Tokyo 2020 juga sangat kuat, target diyakini bisa tercapai.

Ternyata semuanya buyar ketika pandemik muncul; semua festival besar berskala internasional dibatalkan.

Travel Restriction masuk Jepang dikeluarkan. Termasuk untuk warga China dan Korea.

Padahal dua negara ini pemasok lebih dari setengah jumlah turis, hampir 16 juta orang ditahun 2018.

Untuk sementara, Jepang tidak berharap banyak dulu melubernya turis asing.

Seiring dicabutnya status darurat nasional, sedikit harapan ada di turis domestik.

Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi Kazuyoshi Akaba meluncurkan kampanye wisata “Go to Travel”, mulai 22 Juli hingga Maret tahun depan.

Tips Memilih Hewan Kurban dan Panduan Penyembelihan untuk Idul Adha 1441 H/2020 di Masa Covid-19

Ini 29 Tempat Nonton Film Online, Drakor, Film India, Film Indonesia, Aplikasi & Link, Bisa Download

Semacam subsidi wisata domestik, hingga 20.000 yen (190 USD) perorang per malam untuk menginap, 10.000 yen untuk perjalanan sehari.

Intinya, distimulasi untuk kembali berbelanja, makan restoran dan piknik.

Tentunya dengan tetap beradaptasi pada protokol kesehatan saat berwisata.

Juga ada berita tentang kereta peluru Shinkansen terbaru Jepang; N700 Supreme.

Kecepatan kereta mencapai 360 kilometer perjam, juga bisa tahan dalam situasi gempa.

Rutenya Tokyo - Shin-Osaka. Awalnya, peluncurannya disiapkan untuk Olimpiade 2020.

Meski event ditunda, awal Juli N700S resmi beroperasi. Operatornya Central Japan Railway berencana memperkenalkan 12 kereta N700S tahun fiskal ini.

Apalagi ada libur panjang musim panas Agustus nanti, diharapkan domestik sedikit bergairah lagi.

Tapi Covid-19 lagi lagi bisa membuat inisiatif berantakan.

Ibukota Tokyo akhir akhir ini makin dibayangi jumlah kasus yang terus menaik.

Puncaknya, kasus mencapai rekor 293 di hari Jumat ini, padahal diawal Juni mereda hingga 10-30 kasus saja.

Gelombang kedua seakan sudah didepan mata. Lalu bagaimana bisa berwisata dalam kondisi ini?

Hingga kemarin, pemerintah tetap ngotot kampanye wisata sesuai rencana; hanya wisata dari/ke Tokyo untuk sementara dikeluarkan dari area kampanye.

Dengan alasan masih berisiko penyebaran virus.

Apa boleh buat, manajemen strategi saat krisis terkadang menjadi seperti ini.

Mencari jalan jalan kecil lowong yang masih bisa dilewati agar tetap bisa sampai di tujuan, meskipun sedikit lambat. (*)

Artikel ini telah terbit di koran Tribun Timur edisi cetak Sabtu, 18 Juli 2020

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Reshuffle Menteri

 

Reshuffle Menteri

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved