Banjir Bandang Luwu Utara
Polisi Dalami Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara
Polisi tengah mendalami penyebab banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, COM, MALANGKE BARAT - Polisi tengah mendalami penyebab banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Banjir bandang pada Senin (13/7/2020) malam, sejauh ini sudah menewaskan 38 orang.
Disebabkan meluapnya Sungai Masamba, Sungai Rongkong, dan Sungai Radda/Meli.
Polisi melakukan penyelidikan setelah ditemukannya tumpukan potongan kayu gelondongan di hilir ketiga sungai pasca banjir bandang.
Tumbukan kayu itu diduga akibat alih fungsi lahan di hulu.
Kayu ikut terbawa bersama lumpur hingga ke hilir.
Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito mengaku sudah meminta keterangan beberapa pihak.
Polisi juga masih terus meninjau lokasi titik bencana di hulu, daerah aliran sungai, dan kampung-kampung yang ada di bantara dan hilir sungai.
"Kami sekarang sedang mengumpulkan bahan keterangan atau informasi dari beberapa pihak terkait alih fungsi dan lain sebagainya," kata Agung.
"Dari beberapa orang yang kita mintai keterangan, salah satunya ahli geologi. Jika ada perkembangan, nanti kita informasikan kembali," katanya.
Salah satu lokasi tumpukan kayu berada di Dusun Rakki-rakki, Desa Wara, Kecamata Malangke Barat.
"Dusun Rakki-rakki adalah hilir Sungai Rongkong, ada sekitar dua kilometer itu tumpukan kayu gelondongan yang terbawa pasca banjir bandang di sana," kata Camat Malangke Barat Sulpiadi.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi