Banjir Bandang Luwu Utara
Pengungsi Banjir Bandang Luwu Utara di Posko Meli Butuh Selimut
Pengungsi banjir bandang Luwu Utara di Posko Meli, Kecamatan Baebunta, Sulawesi Selatan (Sulsel) butuh selimut.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTIM.COM, BAEBUNTA - Pengungsi banjir bandang Luwu Utara di Posko Meli, Kecamatan Baebunta, Sulawesi Selatan (Sulsel) butuh selimut.
Pengungsi dewasa hingga balita mengeluh kedinginan saat malam di dalam tenda terbuat dari terpal.
"Kami butuh selimut, anak-anak kasian kedinginan kalau malam," kata seorang pengungsi perempuan, Jumat (24/7/2020).
"Kalau ada selimut tolong disumbang kemari kasian," imbuhnya.
Posko Meli dihuni sekitar 480 kepala keluarga (KK). Pengungsi di posko ini dari Desa Radda dan Meli
Di dalam tenda saat malam memang cuaca lumayan dingin. Berbeda kalau siang, cuaca sangat terik dan panas.
Saat malam, pengungsi melapisi tubuhnya dengan beberapa lapis pakaian agar bisa tidur dengan nyaman.
Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Luwu Utara pada Senin (13/7/2020) malam. Tepatnya di Desa Balebo Kecamatan Masamba dan Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Pasca banjir bandang, ratusan rumah tertimbun tanah, puluhan warga meninggal dan belasan hilang.
Jumlah KK yang terdampak 4.202 atau 15.944 jiwa. Meterial banjir bandang bercampur lumpur dan pasir..
Tercatat, total titik pengungsian di angka 39 titik. 20 diantaranya dibangun oleh Pemkab Luwu Utara.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19