Banjir Bandang Luwu Utara
Warga Masamba Luwu Utara Dihantui Trauma Banjir Bandang
Trauma masih menghantui warga Kampung Lombo, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Trauma masih menghantui warga Kampung Lombo, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Mereka adalah korban banjir bandang Sungai Masamba.
Perasaan was-was selalu muncul saat hujan mengguyur kawasan Masamba dan sekitarnya.
Salah satunya dialami Bidaniyah.
Bida mengaku, meski sudah berada di lokasi pengungsian yang relatif lebih aman, dia belum bisa tenang saat hujan kembali mengguyur.
"Kalau hujan kami takut banjir yang lebih besar datang lagi," kata Bida di lokasi pengungsian Kantor Bupati Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kamis (23/7/2020).
Ketakutan Bida bukan tanpa alasan, sebab rumah dan kampung mereka masih terendam air dua meter.
"Kami berdoa semoga musibah ini cepat berlalu dan kehidupan kembali normal," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar menyebut Sungai Masamba cepat melaup karena terjadi pendangkalan.
"Jangankan hujan lebat, hujan sedikit pun air meluap ke rumah-rumah penduduk," kata dia.
"Meski demikian dengan limpahan air sebesar itu tidak berpengaruh besar lagi terhadap pengungsi yang sudah berada di lokasi yang lebih tinggi," katanya.
Muslim mengimbau warga tetap berada di lokasi yang aman.
Pasalnya cuaca ekstrem masih terjadi.
Banjir bandang Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7/2020) malam akibat luapan Sungai Rongkong, Sungai Meli/Radda, dan Sungai Masamba.
Sebanyak 38 orang tewas dan 10 orang lainnya masih hilang.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi