PKD Mapala Sulsel: 10 Hari Pascabencana Pengungsi di Meli Darurat Alat Masak dan Obat Kulit
"Masih kurang sekali kompor di pengungsian, jadi dapur-dapur umum itu penuh," tuturnya dengan dialeg khas Masamba.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Gabungan PKD Mapala Sulsel dan Pemuda Kappuna membagikan kompor masak dan logistik kepada pengunggsi di Desa Meli, Luwu Utara ( 22/07/2020 ).
Hal ini dilakukan karena ketersediaan dapur umum dan kompor di posko- posko relawan belum mampu mencukupi dapur kebutuhan karena banyaknya jumlah pengungsi yang semakin membludak.
Salah satu relawan dari Pemuda Kappuna, Andi Gore ( 26 ) menuturkan bahwa pembagian kompor dan logistik yang mereka lalukan berdasarkan informasi dari tim relawan yang melakukan pencarian korban beberapa hari sebelumnya.
Hal itu dibenarkan salah satu pengungsi di Meli, Ilham ( 48 yang mengatakan bahwa pengungsi sangat membutuhkan tambahan alat masak ( kompor ), toilet darurat dan obat kulit.
"Masih kurang sekali kompor di pengungsian, jadi dapur-dapur umum itu penuh," tuturnya dengan dialeg khas Masamba.
• Cerita Warga Pontaden, Detik-detik Banjir Bandang Sungai Masamba Menyapu Kampungnya
• Warga Masamba Luwu Utara Dihantui Trauma Banjir Bandang

Ia juga menambahkan bahwa banyak pengungsi yang menderita penyakit kulit (gatal-gatal) diakibatkan kondisi posko pengungsian yang lembab ditambah intensitas hujan yang masih tinggi.
"Banyak penggungsi yang gatal-gatal, mungkin karena posko pengungsian yang basah," tambahnya.
Sementara itu, 10 hari pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor di luwu utara, Tim Relawan PKD Mapala Sulsel dan Aliansi Pemuda Kappuna masih terus melakukan pencarian korban di sepanjang jalur sungai Meli - Radda.
Di tempat lain Tim PKD Mapala Sulsel masih terus bergerak membawa logistik dan membantu warga mengevakuasi barang-barang berharga yang tertimbun di rumah mereka.(*)