Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang Luwu Utara

Cerita Warga Pontaden, Detik-detik Banjir Bandang Sungai Masamba Menyapu Kampungnya

Banjir Bandang Sungai Masamba menyisahkan duka dan trauma bagi warga Kampung Pontaden, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Luwu Utara

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/CHALIK MAWARDI
Kondisi Kampung Pontaden, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pascabanjir bandang Sungai Masamba. 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Banjir Bandang Sungai Masamba menyisahkan duka dan trauma bagi warga Kampung Pontaden, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Pontanden merupakan salah satu titik terparah akibat terjangan banjir bandang pada, Senin (13/7/2020).

Akibat bencana ini, delapan orang Pontaden meninggal.

10 rumah hanyut, ratusan tertimbun meterial lumpur/pasir, dan ribuan orang mengungsi.

Salah satu pengungsi adalah Soeng.

"Tinggi lumpur di rumah saya satu meter. Saya masih mengungsi," ucap Soeng, Kamis (23/7/2020).

Soeng menceritakan detik-detik banjir bandang menerjang kampungnya pada malam itu.

"Kejadiannya setelah Salat Isya," kata dia.

Soeng awalnya mendapat info debit air naik dari rekannya.

"Kami kira hanya banjir biasa, seperti banjir-banjir sebelumnya," ujarnya.

Bersama warga, ia kemudian pergi ke bantaran sungai memperbaiki tanggul supaya air tidak meluap.

"Kami menambah ketinggian tanggul, tapi air terus naik. Hingga tanggul jebol dan air masuk ke perkampungan," katanya.

Saat tanggul jebol, Soeng dan warga lari berhamburan.

"Kami sudah panik, lari tanpa arah. Saat itu banyak orang-orang yang sudah minta tolong," tuturnya.

Di tengah luapan air, Soeng dan rekannya masih berupaya menyelamatkan warga yang terjebak.

"Kami melakukan evakuasi. Tapi ada yang tidak dapat kami selematkan karena air sudah sangat tinggi dan arusnya deras," katanya.

"Saya bahkan sempat melihat satu orang hanyut dan melambaikan tangan minta tolong. Tapi kita mau bagaimana lagi, air sudah sangat tinggi," kata dia.

Soeng mengatakan, bencana sebesar ini baru pertama kali terjadi.

"Pernah banjir tapi tidak sebesar ini. Kalau ini seperti tsunami," tutur dia.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved