Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang Luwu Utara

Bulan Depan, 400 Hunian Sementara Korban Banjir Bandang Luwu Utara Ditarget Selesai

Pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban banjir bandang di Luwu Utara sudah mulai dikerjakan

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Humas Pemprov Sulsel
Pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban banjir bandang di Luwu Utara sudah mulai dikerjakan, Rabu (2272020). 400 huntara ditarget selesai 1 bulan ke depan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban banjir bandang di Luwu Utara sudah mulai dikerjakan. 400 huntara ditarget selesai 1 bulan ke depan.

Huntara merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara serta TNI dan Polri.

Semua berkolaborasi untuk bergerak mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi korban bencana banjir bandang Luwu Utara.

Lokasinya di Panampung, Desa Radda, Kecamatan Baebunta, dan juga di Masamba. Sekaligus ini menjawab keinginan Bupati Lutra, Indah Putri Indriani agar pembangunan Huntara dipercepat.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKP2) Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Syamsul Syair, menyebutkan, aparat TNI telah mulai membangun pondasi huntara di wilayah Panampung desa Radda kecamatan Baebunta, Luwu Utara.

Kata dia, ada 400 huntara yang akan dibangun. Tidak hanya di Baebunta, tetapi juga ada di Masamba.

Rencananya, pembangunan huntara akan selesai atau rampung selama satu bulan.

“Menurut informasi dari TNI, huntara ditargetkan selesai selama satu bulan,” ujar Syamsul via rilis Humas Pemprov, Kamis (23/7/2020).

Bupati Lutra, Indah Putri Indriani berharap, huntara cepat rampung dan segera ditempati oleh korban banjir yang telah kehilangan tempat tinggal.

“Kami ingin memastikan mereka bisa hidup layak meski ditengah pengungsian,” terangnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memberi instruksi Pemprov – Pemda membangun hunian sementara untuk masyarakat pengungsi yang terdampak bencana banjir bandang.

“Pemerintah tidak akan membiarkan rakyat di sana tidur dan hidup di bawah tenda terpal. Nanti akan muncul masalah baru, penyakit kalau mereka tetap hidup di bawah tenda,” ujarnya usai meninjau langsung banjir Lutra.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved